Darilaut – Observatorium Hong Kong dan layanan satelit Zoom.earth - Pusat Peringatan Siklon Tropis Bersama (Joint Typhoon Warning Center, JTWC) telah menaikkan Doksuri sebagai Topan Super (Super Typhoon), pada Selasa (25/7) pagi. Topan super Doksuri saat ini bergerak di timur laut Manila, Laut Filipina, di Samudra Pasifik bagian Barat. Pada Selasa pukul 05.00, Topan Super Doksuri berpusat sekitar 510 kilometer timur laut Manila, kata Observatorium Hong Kong. Sistem diperkirakan bergerak ke barat laut dengan kecepatan sekitar 15 kilometer per jam melintasi lautan timur Luzon. Doksuri diperkirakan akan bergerak menuju Selat Luzon. Mungkin bergerak menuju pantai timur Guangdong atau lebih dekat ke bagian selatan Taiwan. Cuaca yang tidak menentu berhubungan dengan Doksuri diperkirakan akan mempengaruhi pantai selatan Cina pada akhir pekan ini. Selama enam jam terakhir, menurut JTWC, Doksuri dengan nama lokal Filipina “Egay” terletak 1054 km selatan-tenggara Taipei, Taiwan. Ini adalah sistem yang berbahaya yang dapat membawa angin yang merusak, hujan deras yang dapat menyebabkan tanah longsor dan banjir bandang, gelombang badai dan laut yang ganas. Topan super Doksuri dapat membawa gelombang dengan tinggi maksimum 12,8 meter (42 feet). Sistem ini diperkirakan akan mengitari ujung timur laut Luzon dalam 24 jam, kemudian menyusuri barat daya Taiwan setelah dua hari. Selanjutnya, tiga hari ke depan, Doksuri diperkirakan akan mendarat di sepanjang pantai timur Cina dekat Xiamen. Dari perspektif intensitas, kata JTWC, sistem kemungkinan telah mencapai intensitas puncaknya, atau akan terjadi dalam 6 hingga 12 jam ke depan. Sementara kondisi geser, aliran keluar dan laut tetap menguntungkan. Selanjutnya, kombinasi penurunan suhu permukaan laut dan arus keluar bagian atas, serta gangguan aliran tingkat rendah dan pengaruh medan yang melewati Taiwan, akan menghasilkan laju pelemahan yang lebih cepat saat sistem mendekati daratan. Sistem kemungkinan akan menghilang dalam lima hari ke depan, di barat Shanghai. Topan Super (Super Typhoon) Doksuri Selasa (25/7). GAMBAR: HONG KONG OBSERVATORY Analisis Badan Meteorologi Jepang – Japan Meteorological Agency (JMA) mengatakan pada Selasa pukul 03.00, Doksuri dengan kekuatan angin topan yang sangat kuat (Very Strong Typhoon). Sistem ini bergerak ke barat laut dengan kecepatan 15 km per jam (9 knot). Tekanan udara pusat 935 hPa (hektopaskal). Kekuatan angin topan yang sangat kuat, diprediksi hingga Rabu (26/7) dan Kamis (27/7). Administrasi Layanan Atmosfer, Geofisika, dan Astronomi Filipina – Philippine Atmospheric, Geophysical, and Astronomical Services Administration (PAGASA) Selasa pagi telah mengibarkan Sinyal Angin Siklon Tropis no. 3 untuk beberapa wilayah. Area terdampak untuk sinyal no. 3, antara lain Kepulauan Babuyan, bagian utara dan timur daratan Cagayan (Santa Ana, Gonzaga, Peñablanca, Gattaran, Lal-Lo, Alcala, Santa Teresita, Buguey, Aparri, Camalaniugan, Ballesteros, Allacapan, Abulug, Claveria, Pamplona, Sanchez-Mira, Santa Praxedes, Lasam, Baggao, Amulung, Iguig), bagian timur laut Isabela (Divilacan, Maconacon , Palanan), dan bagian utara Apayao (Calanasan, Luna, Santa Marcela, Flora, Pudtol). Angin ini dengan kecepatan lebih dari 89 km per jam hingga 117 km per jam diperkirakan terjadi setidaknya dalam 18 jam, kata PAGASA. Pusat (mata) diperkirakan berdasarkan semua data yang tersedia 350 km Timur Kota Tuguegarao, Cagayan, kata PAGASA. Egay bergerak ke barat barat laut dengan kecepatan 15 km per jam. Kekuatan angin berkelanjutan maksimum 175 km per jam di dekat pusat dan hembusan angin hingga 215 km per jam. Sistem ini membawa hujan deras, angin kencang, dan laut yang kasar serta bergelombang. PAGASA memperingatkan pelayaran berisiko bagi kapal laut kecil. Sedangkan untuk kapal yang lebih besar, saat beroperasi dalam kondisi badai membutuhkan pengalaman dan dilengkapi dengan baik. Pelaut tanpa pengalaman yang layak atau mengoperasikan kapal yang tidak dilengkapi dengan baik disarankan untuk tetap berada di pelabuhan atau mencari pelabuhan yang aman, kata PAGASA. Sumber: Hong Kong Observatory, Zoom.earth/JTWC, Japan Meteorological Agency/JMA, dan PAGASA/Filipina
Komentar tentang post