Jakarta – Ketua Ikatan Ahli Tsunami Indonesia (IATsI) Dr Gegar S Prasetya mengatakan, fenomena gempa dan tsunami di Palu-Donggala, Sulawesi Tengah, menarik perhatian komunitas peneliti gempa dan tsunami internasional. Gempa ini berkekuatan magnirude M7.4 Skala Richter disusul dengan tsunami pada Jumat (28/9).
Menurut Gegar, sejumlah peneliti luar negeri telah berkomunikasi dengan IATsI. Para ilmuwan luar negeri ini telah mempersiapkan segala kebutuhan dan persyaratan untuk melakukan penelitian di kawasan terdampak.
Karena itu, melalui koordinasi dan komunikasi dengan IATsI, para peneliti luar negeri ini bersama-sama melakukan survei lapangan di Palu dan sekitarnya selama bulan November. Selama survei, peneliti asing didampingi tim survei nasional dari Indonesia.
Untuk kelancaran kegiatan survei di lapangan, IATsI telah menyampaikan surat resmi kepada Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi. Selain itu, surat kepada Direkur Pengelolaan Kekayaan Intelektual, Direktorat Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi.
Survei cepat telah dilakukan tim gempa-tsunami nasional dengan menggunakan Kapal Riset Baruna Jaya I dan KRI-SPICA. Kegiatan ini dibawah koordinasi Kemenko Kemaritiman dan IATsI yang telah mengidentifikasi kebutuhan mendesak untuk survei lapangan di Kota Palu dan sekitarnya yang terdampak.
Komentar tentang post