Jakarta – Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, data sementara dampak tsunami di Kabupaten Pandeglang, Serang dan Lampung Selatan menewaskan sedikitnya 20 orang dan 165 orang luka-luka.
Data ini tercatat hingga Minggu (23/12) pukul 04.30 WIB. Selain itu, dua orang hilang dan puluhan bangunan mengalami kerusakan.
Menurut Sutopo, penyebab tsunami di Pandeglang dan Lampung Selatan kemungkinan kombinasi dari longsor bawah laut akibat pengaruh erupsi Gunung Anak Krakatau dan gelombang pasang saat purnama.
Gelombang tinggi tsunami di Selat Sunda diduga dipicu akibat aktivitas gunung Api Anak Krakatau. Namun, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) masih akan melakukan verifikasi lanjutan mengenai fenomena ini.
BMKG telah memperbarui informasi dengan menyebutkan,”UPDATE: Gelombang pasang di Anyer dan sekitarnya memang bukan tsunami karena aktivitas gempa tektonik. Namun hal tersebut DIDUGA tsunami akibat aktivitas gunung Anak Krakatau, setelah mendapat data dari Badan Geologi. #BMKG akan melakukan verifikasi lanjutan mengenai fenomena ini.”
BMKG masih meneliti lebih jauh untuk memastikan penyebab tsunami.*
Komentar tentang post