Darilaut – Program Lingkungan Hidup PBB (UNEP) merilis Laporan Tahunan 2023 yang menunjukkan kemajuan, namun perlu adanya percepatan untuk mengatasi krisis tiga planet (triple planetary crisis). Salah satunya, menyoroti secara tajam krisis iklim.
Laporan yang disampaikan pada Senin (19/2) merinci pekerjaan organisasi tersebut tahun lalu dalam ilmu pengetahuan dan solusi penting mengenai krisis tiga planet, mengadakan dan mendukung negosiasi lingkungan hidup.
Selain itu, menjadi tuan rumah perjanjian lingkungan multilateral yang penting, berupaya menyelaraskan pendanaan dengan proses global, dan mendukung Negara-negara Anggota untuk mewujudkan komitmen mereka.
Pada tahun 2023, menjelang Konferensi Perubahan Iklim PBB (COP28), analisis yang dilakukan oleh UNEP – Laporan Kesenjangan Adaptasi, Laporan Kesenjangan Emisi, dan Laporan Kesenjangan Produksi – menyoroti secara tajam skala krisis iklim dan menawarkan serangkaian solusi kepada pembuat kebijakan.
Sorotan utama UNEP pada tahun 2023 adalah terobosan Sistem Peringatan dan Respons Metana (Methane Alert and Response System), yang melacak pelepasan besar-besaran gas rumah kaca dari instalasi minyak dan gas.
Dikembangkan oleh UNEP dan mitranya, inisiatif pertama ini menggunakan data satelit, pembelajaran mesin, dan teknik mutakhir lainnya.