Thomas mengatakan, perlu adanya kriteria dalam penentuan awal bulan yang kemudian dijelaskan lebih lanjut bahwa rukyat memerlukan verifikasi, untuk menghindari rukyat keliru.
“Hisab tidak bisa menentukan masuknya awal bulan tanpa adanya kriteria,” ujarnya.
Kriteria menjadi dasar pembuatan kalender berbasis hisab yang dapat digunakan dalam perkiraan rukyat.
Menurut Thomas, kriteria yang perlu diadopsi diantaranya harus berdasarkan Dalil Syar’i awal bulan dan hasil kajian astronomis yang sahih.
“Kriteria harus mengupayakan titik temu pengamal rukyat dan pengamal hisab, untuk menjadi kesepakatan bersama,” kata Thomas.
Kalender Islam Global
Thomas yang juga Tim Unifikasi Kalender Hijriyah Kementerian Agama, mengatakan, secara astronomis, posisi hilal di Indonesia pada saat Maghrib 1 April 2022 masih berada di bawah kriteria baru MABIMS (Menteri Agama Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia dan Singapura) yang ditetapkan pada 2021.
“Di Indonesia, posisi hilal awal Ramadan 1443 H terlalu rendah sehingga hilal yang sangat tipis tidak mungkin mengalahkan cahaya syafak (senja), sehingga kemungkinan tidak terlihat,” kata Thomas.
Kriteria baru MABIMS menetapkan bahwa secara astronomis, hilal dapat teramati jika bulan memiliki ketinggian minimal 3 derajat dan elongasi minimal 6,4 derajat.
Komentar tentang post