Darilaut – Populasi paus pembunuh rentan terhadap wabah virus pernapasan yang sangat menular. Hal ini dapat terjadi karena paus orca tidak menjaga jarak sosial (social distancing) dengan baik.
Virus baru tersebut berpindah dari mamalia laut yang satu ke mamalia laut lainnya.
Seperti ditulis Reporter Lingkungan dan Investigasi John Ryan di Kuow.org, virus ini disebut cetacean morbillivirus.
Patogen pernafasan terkait erat dengan virus morbilli yang menyebabkan campak dan penyakit distemper pada anjing.
Hal ini telah membunuh ribuan lumba-lumba di Pantai Timur, tetapi belum ditemukan di Barat Laut.
Menurut peneliti orca dan dokter hewan di margasatwa Davis University of California, Joe Gaydos, Morbillivurses tersebut cenderung menjadi penyakit yang cukup jahat.
Cetacean morbillivirus telah ditemukan di perairan California dan diketahui melompat dari mamalia laut ke mamalia laut.
“Sama seperti SARS-CoV-2 yang melompat dari kelelawar ke manusia,” kata Gaydos, seperti dikutip dari Kuow.org, 26 Mei 2020.
Virus corona SARS-CoV-2 adalah penyebab penyakit pandemi Covid-19 dunia.
Paus orca yang tinggal di selatan menghabiskan sebagian besar waktunya di perairan Washington. Tetapi paus orca yang terancam punah ini juga berada jauh di selatan sampai Teluk Monterey di California.
Komentar tentang post