redaksi@darilaut.id
Rabu, 10 Agustus 2022
26 °c
Jakarta
28 ° Sab
27 ° Ming
28 ° Sen
27 ° Sel
Dari Laut Indonesia
Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil
  • Masuk
  • Daftar
  • Home
  • Berita
    • Laporan Khusus
  • Eksplorasi
  • Sampah & Polusi
  • Tips & Trip
    • Biota Eksotis
    • Ide & Inovasi
  • Konservasi
  • Kajian
  • Kesehatan
  • Orca
    • Hiu Paus
  • Bisnis dan Investasi
  • Home
  • Berita
    • Laporan Khusus
  • Eksplorasi
  • Sampah & Polusi
  • Tips & Trip
    • Biota Eksotis
    • Ide & Inovasi
  • Konservasi
  • Kajian
  • Kesehatan
  • Orca
    • Hiu Paus
  • Bisnis dan Investasi
Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil
Dari Laut
Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil

Home » Berita » Virus Sangat Menular dan Mematikan Menyerang Lumba-Lumba, Porpoise dan Paus

Virus Sangat Menular dan Mematikan Menyerang Lumba-Lumba, Porpoise dan Paus

redaksi redaksi
12 Agustus 2021
Kategori : Berita, Orca
Strain baru morbillivirus, penyakit mamalia laut yang mematikan, telah terdeteksi pada lumba-lumba Fraser yang terdampar di Maui, Hawaii pada tahun 2018. FOTO: VIA DAILYMAIL.CO.UK

Strain baru morbillivirus, penyakit mamalia laut yang mematikan, telah terdeteksi pada lumba-lumba Fraser yang terdampar di Maui, Hawaii pada tahun 2018. FOTO: VIA DAILYMAIL.CO.UK

Darilaut – Virus yang sangat menular dan menyebabkan kematian massal kini menyerang sejumlah spesies lumba-lumba, porpoise dan paus. Virus yang mirip dengan campak pada manusia itu itu menyerang bagian paru-paru dan otak cetacea.

Melansir Dailymail.co.uk (10/8) strain baru morbillivirus, virus mamalia laut yang mematikan, telah terdeteksi pada lumba-lumba Fraser di Hawaii yang memicu kekhawatiran akan wabah di sekitar pulau-pulau yang ada di Pasifik.

Sebuah tim dari Institut Biologi Kelautan Hawaii UH Mānoa mengidentifikasi virus pada lumba-lumba jantan yang masih remaja yang terdampar di Maui pada 17 Januari 2018. Hasil diagnosis baru diumumkan belum lama ini.

Direktur Healt dan Stranding UH, Kristi West, mengatakan, morbillivirus adalah penyakit menular yang bertanggung jawab atas kematian massal lumba-lumba dan paus di seluruh dunia.

Langkah selanjutnya yang dilakukan para peneliti dalam menentukan apakah virus tersebut beredar di Pasifik Tengah dengan mengambil fokus pada pengujian antibodi lumba-lumba dan paus Hawaii.

Morbillivirus yang menyerang lumba-lumba dan paus, sangat menular dan menyebabkan kelemahan, radang paru-paru parah, dan radang otak.

Meskipun ditemukan di seluruh dunia, menurut Science Direct, morbillivirus paling banyak ditemukan di Samudra Atlantik.

Ketika lumba-lumba Fraser jantan terdampar pada tahun 2018, ahli biologi bingung dengan apa yang menyebabkan kematiannya. Sepintas kondisi tubuhnya baik, tetapi organ dan selnya menunjukkan tanda-tanda infeksi.

Dalam tulisan di Nature Scientific Reports, West dan rekan-rekannya menulis pada paru-paru terdapat bintik-bintik di permukaan, dengan area konsolidasi (diameter 1-2 cm).

Area konsolidasi mengungkapkan jaringan keras berwarna merah tua hingga cokelat di sekitar bronkus kecil di penampang.

Sementara nodus limfa marginalis paru kiri membesar dan permukaannya tidak beraturan. Trakea dan bronkus utama mengandung sejumlah kecil busa berwarna merah.

Tim memeriksa sampel jaringan. Hal ini yang mengarahkan mereka untuk mengidentifikasi penyebab kematian adalah morbillivirus. Lumba-lumba ini mengalami disfungsi neurologis dan hati.

Penelitian ini mengidentifikasi morbillivirus sebagai ancaman signifikan bagi hewan laut lainnya, karena lumba-lumba Fraser sangat sosial dan cenderung berinteraksi erat dengan lumba-lumba dan paus lain di perairan Hawaii.

West mengatakan hasil ini sanat penting karena di Hawaii memiliki banyak spesies lumba-lumba dan paus lainnya. Sekitar 20 spesies paus dan lumba-lumba rentan terhadap wabah virus ini.

Sebagai contoh, paus pembunuh palsu yang terancam punah di sana, yang diperkirakan hanya tersisa 167 individu.

Jika morbillivirus menyebar melalui populasi itu, tidak hanya menimbulkan masalah besar bagi pemulihan populasi, tetapi juga bisa menjadi ancaman pada kepunahan.

Spesies lain dari lumba-lumba dan paus Hawaii mungkin telah memperoleh kekebalan terhadap virus morbilli melalui paparan sebelumnya.

Tetapi ini hanya dapat ditentukan melalui pengujian antibodi. Sementara pengujuan ini belum dilakukan hingga saat ini.

Langkah selanjutnya dalam menentukan apakah virus ini beredar di Pasifik Tengah adalah fokus pada pengujian antibodi lumba-lumba dan paus di Hawaii.

Mengutip National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA) Fisheries, morbillivirus termasuk dalam famili Paramyxoviridae. Morbillivirus spesifik menyebabkan campak (seperti pada manusia), distemper anjing (pada anjing, coyote, serigala, dan anjing laut), rinderpest (pada sapi), dan peste-des-petits-ruminansia (kambing dan domba).

Lima jenis morbillivirus telah terdeteksi pada mamalia laut di Amerika Serikat: canine distemper virus (CDV) dan phocine distemper virus (PDV) pada anjing laut dan berang-berang laut, dan dolphin morbillivirus (DMV), pilot whale morbillivirus (PWMV), dan Longman’s beaked whale morbillivirus (LBWMV).

Secara kolektif disebut sebagai cetacean morbillivirus (CMV), pada lumba-lumba, porpoise dan paus.

Sumber: Dailymail.co.uk dan NOAA Fisheries

Tags: CetaceaLumba-lumbaMamalia lautMorbillivirusNOAA Fisheries
Bagikan2Tweet2KirimKirim

Berlangganan untuk menerima notifikasi berita terbaru Dari Laut Indonesia

Berhenti Berlangganan

Related Posts

Ilustrasi padang lamun (Seagrass). FOTO: DARILAUT.ID
Berita

Tugas Penting Menyelamatkan Ekosistem Lamun Dunia

10 Agustus 2022
Paus sperma terdampar di Pantai Dermaga Cinta, Banyuwangi, Jawa Timur. FOTO: KKP
Berita

Paus Sperma 16,5 Meter Terdampar di Banyuwangi

10 Agustus 2022
Bulan Purnama. FOTO: DARILAUT.ID
Berita

Pekan Ini Supermoon Terakhir Tahun 2022

9 Agustus 2022
Next Post
FOTO: VIA NOAA FISHERIES

Morbili, Virus yang Menginfeksi Cetacea

FOTO: TNIAL.MIL.ID

TNI Angkatan Laut Menangkap Kapal Ikan Berbendera Vietnam

Komentar tentang post

Bandung, Indonesia
Rabu, Agustus 10, 2022
Mostly Cloudy
24 ° c
72%
11mh
-%
28 c 19 c
Rab
26 c 18 c
Kam
27 c 18 c
Jum
26 c 17 c
Sab

TERBARU

Tugas Penting Menyelamatkan Ekosistem Lamun Dunia

Paus Sperma 16,5 Meter Terdampar di Banyuwangi

Pekan Ini Supermoon Terakhir Tahun 2022

Hari Internasional Masyarakat Adat Sedunia: Melindungi Alam Dengan Pengetahuan Asli

Pelaksana Uji Kompetensi Wartawan Harus Penuhi Ketentuan Dewan Pers

230 Tukik Lekang Dilepas di Pantai Polewali Mandar

REKOMENDASI

Januari – Juli 2019, Petugas Gagalkan 39 Kasus Penyelundupan Benih Lobster

Kemenhub Serahkan Kapal Sabuk Nusantara Rute Indonesia Timur

WHO: Percepat Melindungi Kesehatan Manusia dan Memerangi Krisis Iklim

Paus Baleen Terdampar di Buru

Hiu Paus Panjang Dua Meter Lebih di Botubarani

Viral, Kapal Pesiar Asing Lego Jangkar Rusak Karang

TERPOPULER

  • Ikan

    Ini Potensi di 11 Wilayah Pengelolaan Perikanan

    662 bagikan
    Bagikan 274 Tweet 162
  • Kegiatan Reklamasi Masih Menimbulkan Pro dan Kontra

    30 bagikan
    Bagikan 13 Tweet 7
  • Ini Daftar 34 Trayek Tol Laut Tahun 2022

    21 bagikan
    Bagikan 9 Tweet 5
  • LIPI Bahas Ilmu Kelautan dan Kebumian

    10 bagikan
    Bagikan 5 Tweet 2
  • Kawasan Timur Indonesia Kaya Sumber Daya Ikan

    121 bagikan
    Bagikan 49 Tweet 30
  • Seperti Buatan Manusia, Ini Lubang Misterius di Dasar Laut Kedalaman 2.540 meter

    10 bagikan
    Bagikan 9 Tweet 1
  • Bencana Kekeringan Melanda Lanny Jaya

    17 bagikan
    Bagikan 16 Tweet 1
  • Tentang
  • Redaksi
  • Disclaimer
  • Terms of Use
  • Kebijakan Privasi
  • Pedoman Pemberitaan Media Siber
Email : redaksi@darilaut.id

© 2018 - 2022 PT Dari Laut Indonesia

Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil
  • Home
  • Berita
  • Laporan Khusus
  • Eksplorasi
  • Sampah & Polusi
  • Tips & Trip
  • Biota Eksotis
  • Ide & Inovasi
  • Konservasi
  • Kajian
  • Kesehatan
  • Orca
  • Hiu Paus
  • Bisnis dan Investasi

© 2018 - 2022 PT Dari Laut Indonesia

Selamat Datang Kembali

Masuk dengan Facebook
Masuk dengan Google+
Atau

Masuk Akun

Lupa Password? Mendaftar

Buat Akun Baru

Mendaftar dengan Facebook
Mendaftar dengan Google+
Atau

Isi formulir di bawah ini untuk mendaftar

*Dengan mendaftar di situs kami, anda setuju dengan Syarat & Ketentuan and Kebijakan Privasi.
Isi semua yang diperlukan Masuk

Ambil password

Masukan username atau email untuk mereset password

Masuk