Waspada Potensi Banjir Tahun 2021

FOTO: DARILAUT.ID

Darilaut – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengingatkan potensi banjir yang bisa saja meningkat pada tahun 2021.

Secara umum, curah hujan bulan Januari – Februari – Maret 2021 diprakirakan berkisar antara 200 – 500mm/bulan. Kondisi cuaca ini cenderung lebih tinggi dibandingkan tahun 2020 lalu.

Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengatakan beberapa daerah diprakirakan akan mendapatkan peningkatan curah hujan 40 persen hingga 80 persen lebih tinggi dari curah hujan di tahun 2020, antara lain Aceh, Sumatera Utara, Riau, Jambi, Banten bagian selatan, sebagian Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali dan Nusa Tenggara, Kalimantan Timur dan Utara, sebagian besar Sulawesi kecuali Sulawesi Selatan, Maluku dan Maluku Utara, Papua Barat dan Sebagian Papua.

Curah hujan tersebut berpotensi meningkatkan peluang banjir di Indonesia pada bulan Januari – Maret 2021, khususnya di Aceh, Jawa Barat, Jawa Timur, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, dan Papua.

Menurut Deputi Bidang Klimatologi BMKG, Herizal, sebagian Sulawesi Tenggara, Papua Barat dan Papua diprakirakan mendapatkan curah hujan bulanan lebih dari 500mm/bulan.

Deputi bidang Meteorologi Guswanto mengatakan, cuaca sepekan ke depan yaitu pada 25-27 Desember 2020 diprakirakan terdapat potensi hujan lebat dengan curah hujan 50-100 mm/hari yang dapat terjadi di Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, NTB, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Papua Barat dan Papua.

Untuk akhir tahun yaitu tanggal 28-31 Desember 2020, diprakirakan potensi hujan lebat dapat terjadi di Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, NTB, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Papua Barat dan Papua.

Gelombang Tinggi dan Karhutla

Sementara itu, gelombang laut dengan ketinggian 2,5 – 4 meter berpeluang terjadi pada tanggal 24-27 Desember 2020 di di Perairan barat Kepulauan Mentawai – Enggano, Perairan barat Lampung, Selat Sunda bagian selatan, Perairan selatan Jawa hingga Pulau Sumbawa.

Adapun potensi Karhutla (hotspot/titik api) pada bulan Januari – Maret 2021 secara umum berpeluang rendah. Namun secara historis daerah Riau sering mengalami kejadian Karhutla pada bulan Februari – Maret.

Selanjutnya perlu peningkatan kewaspadaan potensi karhutla di Sumatera pada bulan Mei dan Juni 2021, karena pada bulan-bulan tersebut curah hujan diprakirakan lebih rendah (kering) dibanding curah hujan tahun 2020 dan normalnya.

Berdasarkan prakiraan iklim 2021, BMKG mengimbau pihak-pihak terkait di Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah, ataupun masyarakat yang tinggal di daerah yang berpotensi mendapatkan curah hujan tinggi hingga sangat tinggi, agar mewaspadai adanya ancaman bencana hidrometeorologi.

Bencana ini seperti genangan, banjir, longsor dan banjir bandang, serta diminta terus memonitor informasi perkembangan cuaca dan peringatan dini dari BMKG.

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat total jumlah kejadian bencana Januari hingga 11 Desember 2020 mencapai 2.779 kejadian. Bencana banjir, puting beilung dan longsor paling banyak terjadi di Indonesia.

Tercatat bencana banjir mencapai 1.015 kejadian, disusul angin puting beliung 842, tanah longsor 535 dan kekeringan 29.

Bencana berpotensi terjadi mengingat saat ini masih berlangsung musim hujan yang dipengaruhi fenomena La Nina.

Exit mobile version