Darilaut – Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengganti label penyebutan untuk varian mutasi baru virus penyebab COVID-19.
Bila sebelumnya penyebutan varian virus tersebut dengan angka-angka, sekarang dilabeli dengan sebutan yang lebih mudah.
Pelabelan ini ditetapkan WHO untuk menjelaskan 4 varian baru mutasi virus Sars-CoV-2 dan menghindari stigma pada negara tempat varian ini dideteksi pertama kali.
Pertama, ada label Alpha untuk menjelaskan varian B.1.1.7 yang dideteksi pertama kali di Inggris sejak September 2020.
Kedua, label Beta untuk menjelaskan varian B.1.351 yang didokumentasikan paling awal di Afrika Selatan, yakni sejak Mei 2020.
Ketiga, label Gamma untuk varian P.1 yang terdeteksi paling awal di Brazil pada November 2020.
Kemudian, keempat, label Delta untuk mengganti penyebutan varian B.1.617.2 yang terdokumentasikan di India sejak Oktober 2020.
Sementara itu, untuk menekan kasus yang terus bertambah, pemberian vaksin COVID-19 terus dilakukan. Pemberian vaksin ini merupakan solusi yang dianggap paling tepat mengurangi jumlah kasus infeksi virus SARS-CoV-2 penyebab penyakit COVID-19 yang sudah mulai bermutasi di beberapa negara termasuk mutasi yang sudah masuk ke Indonesia.
Wakil Kepala Lembaga Eijkman Bidang Penelitian Fundamental, Prof Herawati Sudoyo Ph.D, mengatakan sebagian besar produsen vaksin COVID-19 mencoba mencapai tingkat efikasi hingga 70 persen.
Komentar tentang post