Darilaut – Wakil Menteri Lingkungan Hidup Arab Saudi, Osama Ibrahim Faqeeha, mengatakan, kita tidak bisa mencapai pembangunan berkelanjutan tanpa perlindungan lingkungan dan lahan. Hal ini adalah inti dari perlindungan lingkungan.
“Ini adalah tulang punggung keanekaragaman hayati terestrial, tutupan vegetasi, dan masih banyak lagi,” kata Faqeeha.
Melansir Unep.org, pada tanggal 5 Juni, Arab Saudi akan menjadi tuan rumah Hari Lingkungan Hidup Sedunia (World Environment Day) 2024, yang akan berfokus pada restorasi lahan, penggurunan, dan ketahanan terhadap kekeringan.
Kerusakan ekosistem di seluruh dunia berdampak pada 40 persen populasi global, dan jumlah ini diperkirakan akan meningkat di tahun-tahun mendatang.
Hilangnya lahan yang dulunya produktif mengancam pasokan makanan, memicu perubahan iklim, dan mendorong krisis keanekaragaman hayati yang menyebabkan 1 juta spesies menuju kepunahan, kata para ahli.
Menurut Direktur Keanekaragaman Hayati dan Lahan di Program Lingkungan PBB (UNEP), Doreen Lynn-Robinson, sebagai manusia, kita perlu memikirkan kembali secara radikal hubungan kita dengan alam dan spesies lain.
“Kita harus menyadari bahwa memiliki ekosistem yang sehat sangat penting bagi kelangsungan hidup kita, dan bahwa melindungi seluruh kehidupan di bumi, mulai dari tanah dan dasar laut, adalah satu-satunya masa depan yang layak,” ujarnya.