Darilaut – Dengan menjaga ketersediaan bahan pokok di pasaran inflasi di Kota Gorontalo terus mengalami penurunan. Pada bulan Juni 2023, inflasi year on year (yoy) Kota Gorontalo sebesar 2,07 persen.
Angka infalasi ini menurun dibandingkan dengan bulan sebelumnya dan terendah di Pulau Sulawesi.
Wali Kota Gorontalo, Marten Taha, menjelaskan program yang dilakukan hingga inflasi di ibu kota dari Provinsi Gorontalo itu, terus mengalami penurunan antara lain dengan menjaga ketersediaan bahan pokok di pasaran, termasuk kestabilan harganya.
“Jika bahan pokok tidak tersedia dan ditambah permintaan pasar tinggi, maka harga barang akan naik,” kata Wali Kota Gorontalo.
“Kami selalu memastikan bahan pokok itu tersedia di pasaran dengan harga yang bisa di jangkau masyarakat,” kata Marten.
Pemantauan secara rutin dilakukan pihak pemkot untuk memastikan ketersediaan bahan pokok dan kestabilan harga.
Menurut Marten apabila ditemukan harga naik, misalnya beras, maka pihak Bulog digandeng untuk melakukan intervensi sehingga harga bisa stabil dan terkendali.
Begitu juga dengan minyak goreng, kalau stoknya kurang kita minta distributor untuk memperlancar pasokan ke pasaran. Kalau ada yang menimbun, maka siap-siap untuk disanksi tegas, ujar Marten.
Program lain yang dilaksanakan, kata Marten, adalah menyalurkan bibit khususnya rica yang selama ini memicu inflasi, yakni cabe ke kelompok-kelompok petani, khususnya para kaum ibu. Nama programnya adalah Mari Tanam Halaman dengan Rica atau disingkat Matahari.
Komentar tentang post