Darilaut – Kekeringan akibat musim kemarau berdampak pada harga beras di Kota Gorontalo. Harga beras medium rata-rata Rp 10.000 per kg, menjadi 13.750 per kg. Sementara harga beras premium Rp 15.000 per kg.
Untuk dapat mengatasi pemenuhan kebutuhan harga bahan pokok, seperti beras, pemerintah Kota Gorontalo mempercepat penyaluran bahan pokok tahap kedua.
Wali Kota Gorontalo Marten Taha, mengatakan, penyaluran tahap kedua ini sebanyak 165 ton beras untuk 16.500 keluarga penerima manfaat.
Program perlindungan sosial tersebut, kata Marten, untuk mengatasi kesulitan masyarakat menghadapi kemarau yang berkepanjangan yang mengakibatkan penurunan pendapatan.
Menurut Marten, nelayan yang tidak bisa melaut karena angin kencang pendapatannya menurun. Begitu pula dengan petani yang menghadapi gagal panen atau puso.
“Untuk mengatasi puso, lahan kami asuransikan. Setiap satu hektare, bila tidak berhasil atau tidak panen,” kata Marten, petani akan mendapatkan Rp 10 juta.
Dengan program ini diharapkan dapat meringankan beban anggota masyarakat yang menghadapi kebutuhan pangan.
Masih terdapat sebanyak 100 ton beras di Bulog bantuan pemerintah yang akan digunakan sesuai dengan kondisi, seperti kekeringan.
Sebelumnya, pemerintah Kota Gorontalo menggelar gerakan pangan murah bersubsidi, tapi ini sangat terbatas. “Kurang lebih 2000 keluarga penerima manfaat yang menerima, makanya diperluas sampai 16.500 keluarga penerima manfaat,” kata Marten, Selasa (12/9).