3 Model Spesiasi Ikan Karang

Ikan nemo atau Clownfish (ikan badut). FOTO: DARILAUT.ID

Darilaut – Spesiasi termasuk dalam ranah biogeografi. Proses terbentuknya spesies disebut dengan spesiasi.

Hal ini merupakan suatu proses evolusioner pembentukan suatu spesies baru dari populasi yang sebelumnya telah ada dan dalam prosesnya membentuk kladogramnya sendiri.

Secara genetis spesiasi merupakan proses di mana dua populasi yang identik menyimpang secara genetik, sehingga menyebabkan kedua populasi tidak dapat digabungkan kembali dan menjadi dua spesies yang berbeda secara morfologi dan independen (isolasi reproduksi).

Pada dasarnya proses spesiasi pada ikan karang terdiri dari tiga model yaitu secara alopatrik (isolasi menyeluruh), parapatrik (isolasi sebagian) dan simpatrik (tumpang tindih).

Ketiga model tersebut melibatkan gene flow dan isolasi geografis.

Spesiasi alopatrik secara umum dikenal dengan spesiasi geografis. Spesiasi alopatrik terbentuk ketika populasi biologi dari spesies yang sama menjadi terisolasi karena perubahan geografis contohnya seperti pembentukan gunung, pergeseran lempeng, pembentukan pulau baru atau perubahan sosial seperti emigrasi.

Spesiasi parapatrik terjadi karena adanya variasi frekuensi kawin dalam suatu populasi yang menempati wilayah terpisah namun tidak terisolasi secara penuh. Sehingga masih terjadi aliran gen namun sangat terbatas.

Spesiasi simpatrik adalah spesiasi tanpa isolasi geografis atau spesiasi antar populasi yang menunjukan migrasi bebas atau tidak adanya batasan wilayah.

Berbagai teori dan penelitian telah banyak dilakukan untuk menemukan jawaban mengenai awal mula spesiasi dan penyebab begitu tingginya biodiversitas ikan yang ada di wilayah Indo-Pasifik, termasuk pusat biodiversitas wilayah segitiga terumbu karang.

Sumber:

Fione Yukita Yalindua, jurnal Oseana, Volume 46, Nomor 1 Tahun 2021 dengan judul “Spesiasi dan Biogeografi Ikan di Kawasan Segitiga Terumbu Karang.”

Exit mobile version