Untuk paus, terutama pada spesies balin (baleen) yang banyak makan krill, serta kitin (bahan pembuatan cangkang krill) berpotensi menghasilkan beberapa gas dalam pencernaan yang perlu dikeluarkan!
Hal lain yang dikemukakan dapat disampaikan saat membahas tentang kentut adalah tentang sfingter.
Beberapa hewan memiliki sfingter anal yang kuat. Hal ini memungkinkan mereka menumpuk kotoran untuk dibuang di tempat-tempat tertentu.
Oleh karena itu, mereka tidak “mengotori sarang”. Sfingter paus, sebaliknya, relatif longgar.
Para ilmuwan berpendapat bahwa gas-gas pencernaan mungkin tidak punya waktu untuk menumpuk karena gas-gas tersebut dapat dihilangkan secepat mereka diproduksi. Hal ini didukung dengan melihat gelembung-gelembung besar saat paus buang air besar.
Untuk meringkas, “Apakah paus kentut” dalam satu jawaban sederhana … para ilmuwan tidak 100% sependapat tentang definisi sebenarnya dari kentut paus.
Bagaimana menurut anda?
Sumber: Naomi Mathew/Whalescientists.com
Naomi Mathew adalah seorang mahasiswa PhD di University of Louisiana di Lafayette dan pendiri Whalescientists.com.
Komentar tentang post