redaksi@darilaut.id
Selasa, 20 April 2021
26 °c
Jakarta
27 ° Sab
27 ° Ming
27 ° Sen
27 ° Sel
Dari Laut Indonesia
Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil
  • Masuk
  • Daftar
  • Home
  • Berita
    • Laporan Khusus
  • Ekspedisi
  • Sampah & Polusi
  • Tips & Trip
    • Biota Eksotis
    • Ide & Inovasi
  • Konservasi
  • Kajian
  • Kesehatan
  • Orca
    • Hiu Paus
  • Bisnis dan Investasi
  • Home
  • Berita
    • Laporan Khusus
  • Ekspedisi
  • Sampah & Polusi
  • Tips & Trip
    • Biota Eksotis
    • Ide & Inovasi
  • Konservasi
  • Kajian
  • Kesehatan
  • Orca
    • Hiu Paus
  • Bisnis dan Investasi
Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil
Dari Laut
Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil
Home Tips & Trip Biota Eksotis

Berburu Cangkang, Tingkah Laku Khas Kelomang

6 Oktober 2020
Kategori : Biota Eksotis, Kajian
Morfologi kelomang. Gambar: Mc Laughlin (1979) dalam Rianta Pratiwi (1990)

Morfologi kelomang. Gambar: Mc Laughlin (1979) dalam Rianta Pratiwi (1990)

Darilaut – Berburu cangkang, salah satu perilaku yang khas dari kelomang. Cangkang ini akan digunakan sebagai tempat tinggal, sekaligus sebagai tempat berlindung.

Hal ini tampaknya memberikan perlindungan yang aman terhadap pemangsa, baik di darat maupun di air. Selain itu, untuk melindungi kelomang dari kerusakan-kerusakan yang disebabkan hempasan ombak, gesekan pasir dan batu karang.

Cangkang yang dipilih sebagai tempat tinggal biasanya yang telah kosong. Tidak jarang kelomang menyerang siput atau gastropoda yang terluka oleh hewan lain.

Di samping itu dari gastropoda yang tidak dapat melarikan diri karena kondisi tertentu. Siput atau gastropoda yang sehat pun kadangkala menjadi sasaran untuk mendapatkan cangkang.

Kelomang akan berlaku kasar terhadap siput (si pemilik cangkang) apabila menginginkan cangkang siput sebagai rumahnya.

Menurut peneliti dari Pusat Penelitian Oseanografi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, Rianta Pratiwi, siput akan diserang secara tiba-tiba, dirampas dan diusir dari cangkangnya. Seringkali perkelahian ini mengakibatkan kematian dari siput.

Dalam jurnal Oseana, Volume XV No. 3 (1990) dengan judul “Keunikan Tingkah Laku Kepiting Pertapa (Hermit Crab)”, Rianta Pratiwi menjelaskan bahwa biasanya kelomang akan mengintai siput yang menjadi sasarannya kemana saja berjalan.

Kaki-kaki pejalan (ambulatory legs) akan mencengkeram dan menahan cangkang siput, sehingga tidak dapat berjalan serta menariknya keluar dari cangkang.

Perpindahan dari cangkang yang lama ke cangkang yang baru dilakukan dengan cepat dan hatirhati, karena keadaan ini me-rupakan masa kritis bagi kelomang. Hal ini disebabkan karena tubuhnya yang lunak merupakan sasaran yang baik bagi predator.

Untuk berpindah ke cangkang yang baru kelomang seolah-olah sudah mengatur posisi cangkang sedemikian rupa sehingga cangkang yang baru tersebut bagian ventralnya berada dalam posisi terbuka.

Posisi yang demikian ini akan memudahkan kelomang memasukkan tubuhnya. Kuku-kuku yang kuat dan tajam akan memegangi pinggiran cangkang dan dengan cepat kelomang tersebut menarik tubuhnya dari cangkang lama masuk ke cangkang baru.

Hal ini dilakukan berulang kali dengan maksud menyesuaikan ukuran tubuhnya, se-hingga seluruh tubuh kelomang tersebut dapat masuk dan tidak tampak dari luar.

Ukuran cangkang selalu berganti-ganti sesuai dengan perubahan tubuh. Selain itu ukuran cangkang juga mempunyai beberapa pengaruh dalam mempertahankan hidup dan melakukan reproduksi.

Ukuran cangkang yang besar memungkinkan kelomang betina berkembang mencapai ukuran yang optimal.

Hal ini memudahkan mereka berkembang biak di dalam rumah cangkangnya. Kelomang yang menghuni cangkang terlalu kecil akan sulit untuk memasukkan seluruh tubuhnya, sehingga lebih rendah toleransi terhadap kekeringan.*

Sumber: Rianta Pratiwi, Jurnal Oseana, Volume XV No. 3 (1990). “Keunikan Tingkah Laku Kepiting Pertapa (Hermit Crab)”.

Tags: Biota EksotisKelomangP2O LIPI
Bagikan1TweetBagikanKirim

Berlangganan untuk menerima notifikasi berita terbaru Dari Laut Indonesia

Berhenti Berlangganan

Related Posts

Shark ray. FOTO: DARILAUT.ID
Biota Eksotis

Video Spesies Langka Shark Ray di Perairan Gorontalo

21 Maret 2021
Shark ray dengan nama ilmiah Rhina ancylostoma terlihat di perairan Botubarani, Gorontalo, Rabu (17/3) malam. FOTO: DARILAUT.ID
Berita

Foto Spesies Langka Shark Ray di Perairan Gorontalo

18 Maret 2021
Shark ray dengan nama ilmiah Rhina ancylostoma terlihat di perairan Botubarani, Gorontalo, Rabu (17/3) malam. FOTO: DARILAUT.ID
Berita

Spesies Langka Shark Ray Terlihat di Perairan Botubarani

18 Maret 2021
Next Post
Kelomang spesies baru Diogenes takedai ditemukan di Kecinan, Pandanan, Sira, Lombok Utara. FOTO: Rahayu (2012) - Bioindustrilaut.lipi.go.id

Kelomang Ada 1.192 Spesies

KM Sabuk Nusantara 55 rusak kemudi di Perairan Pulau Kera Nusa Tenggara Timur. FOTO: DITJEN HUBLA

Rusak Kemudi di Pulau Kera, Sabuk Nusantara 55 Berhasil Dievakuasi

Komentar tentang post

Bandung, Indonesia
Selasa, April 20, 2021
Mostly Cloudy
23 ° c
72%
11mh
-%
27 c 18 c
Rab
26 c 17 c
Kam
27 c 17 c
Jum
25 c 16 c
Sab

TERBARU

Mahasiswa Undip Kreasi Keran Air dari Sampah Plastik

HUT ke-4, AMSI Konsisten Mewujudkan Ekosistem Digital yang Sehat

Dampak Siklon Tropis Surigae

Kapal Ikan Terbakar di Laut Jawa, 16 ABK Selamat

Balai TN Taka Bonerate Inventarisasi 15 Jenis Burung Laut

Siklon Tropis, BNPB Minta Pemda Waspada

IDCloudHost | SSD Cloud Hosting Indonesia

REKOMENDASI

Foto: Pembuat Garam Tradisional di Yogyakarta 1905

Pemerintah Perluas Kawasan Konservasi Mangrove

Petugas Karantina Gorontalo Periksa Lobster

KKP Ekspor Hasil Perikanan ke Berbagai Negara

UMRAH Memiliki Mandat Riset di WPP 711

Kapal SB Tenggiri Tenggelam di Kepri, Awak Kapal Selamat

TERPOPULER

  • Ikan

    Ini Potensi di 11 Wilayah Pengelolaan Perikanan

    9 bagikan
    Bagikan 9 Tweet 0
  • Ingin Tahu Sebaran Ikan Tuna dan Cakalang di Indonesia, Ini Lokasinya

    44 bagikan
    Bagikan 44 Tweet 0
  • Enam Aplikasi Digital Nelayan Indonesia

    16 bagikan
    Bagikan 16 Tweet 0
  • Rantai Pasok Perikanan dan Tantangan yang Dihadapi Nelayan di Indonesia

    2 bagikan
    Bagikan 2 Tweet 0
  • Ternyata Ada Lembaga Pengelola WPP

    3 bagikan
    Bagikan 3 Tweet 0
  • Mirip Kerupuk, Harga Gelembung Renang Capai Rp 50 juta per Kilogram

    8 bagikan
    Bagikan 8 Tweet 0
  • Terumbu Karang Indonesia Kategori Buruk 33,82 Persen

    1 bagikan
    Bagikan 1 Tweet 0
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kebijakan Privasi
  • Pedoman Pemberitaan Media Siber
Email : redaksi@darilaut.id

© 2018 - 2021 PT Dari Laut Indonesia

Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil
  • Home
  • Berita
  • Laporan Khusus
  • Ekspedisi
  • Sampah & Polusi
  • Tips & Trip
  • Biota Eksotis
  • Ide & Inovasi
  • Konservasi
  • Kajian
  • Kesehatan
  • Orca
  • Hiu Paus
  • Bisnis dan Investasi

© 2018 - 2021 PT Dari Laut Indonesia

Selamat Datang Kembali

Masuk dengan Facebook
Masuk dengan Google+
Atau

Masuk Akun

Lupa Password? Mendaftar

Buat Akun Baru

Mendaftar dengan Facebook
Mendaftar dengan Google+
Atau

Isi formulir di bawah ini untuk mendaftar

*Dengan mendaftar di situs kami, anda setuju dengan Syarat & Ketentuan and Kebijakan Privasi.
Isi semua yang diperlukan Masuk

Ambil password

Masukan username atau email untuk mereset password

Masuk
Go to mobile version