Darilaut – Berburu cangkang, salah satu perilaku yang khas dari kelomang. Cangkang ini akan digunakan sebagai tempat tinggal, sekaligus sebagai tempat berlindung.
Hal ini tampaknya memberikan perlindungan yang aman terhadap pemangsa, baik di darat maupun di air. Selain itu, untuk melindungi kelomang dari kerusakan-kerusakan yang disebabkan hempasan ombak, gesekan pasir dan batu karang.
Cangkang yang dipilih sebagai tempat tinggal biasanya yang telah kosong. Tidak jarang kelomang menyerang siput atau gastropoda yang terluka oleh hewan lain.
Di samping itu dari gastropoda yang tidak dapat melarikan diri karena kondisi tertentu. Siput atau gastropoda yang sehat pun kadangkala menjadi sasaran untuk mendapatkan cangkang.
Kelomang akan berlaku kasar terhadap siput (si pemilik cangkang) apabila menginginkan cangkang siput sebagai rumahnya.
Menurut peneliti dari Pusat Penelitian Oseanografi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, Rianta Pratiwi, siput akan diserang secara tiba-tiba, dirampas dan diusir dari cangkangnya. Seringkali perkelahian ini mengakibatkan kematian dari siput.
Dalam jurnal Oseana, Volume XV No. 3 (1990) dengan judul “Keunikan Tingkah Laku Kepiting Pertapa (Hermit Crab)”, Rianta Pratiwi menjelaskan bahwa biasanya kelomang akan mengintai siput yang menjadi sasarannya kemana saja berjalan.
Kaki-kaki pejalan (ambulatory legs) akan mencengkeram dan menahan cangkang siput, sehingga tidak dapat berjalan serta menariknya keluar dari cangkang.
Perpindahan dari cangkang yang lama ke cangkang yang baru dilakukan dengan cepat dan hatirhati, karena keadaan ini me-rupakan masa kritis bagi kelomang. Hal ini disebabkan karena tubuhnya yang lunak merupakan sasaran yang baik bagi predator.
Untuk berpindah ke cangkang yang baru kelomang seolah-olah sudah mengatur posisi cangkang sedemikian rupa sehingga cangkang yang baru tersebut bagian ventralnya berada dalam posisi terbuka.
Posisi yang demikian ini akan memudahkan kelomang memasukkan tubuhnya. Kuku-kuku yang kuat dan tajam akan memegangi pinggiran cangkang dan dengan cepat kelomang tersebut menarik tubuhnya dari cangkang lama masuk ke cangkang baru.
Hal ini dilakukan berulang kali dengan maksud menyesuaikan ukuran tubuhnya, se-hingga seluruh tubuh kelomang tersebut dapat masuk dan tidak tampak dari luar.
Ukuran cangkang selalu berganti-ganti sesuai dengan perubahan tubuh. Selain itu ukuran cangkang juga mempunyai beberapa pengaruh dalam mempertahankan hidup dan melakukan reproduksi.
Ukuran cangkang yang besar memungkinkan kelomang betina berkembang mencapai ukuran yang optimal.
Hal ini memudahkan mereka berkembang biak di dalam rumah cangkangnya. Kelomang yang menghuni cangkang terlalu kecil akan sulit untuk memasukkan seluruh tubuhnya, sehingga lebih rendah toleransi terhadap kekeringan.*
Sumber: Rianta Pratiwi, Jurnal Oseana, Volume XV No. 3 (1990). “Keunikan Tingkah Laku Kepiting Pertapa (Hermit Crab)”.
Komentar tentang post