redaksi@darilaut.id
Rabu, 22 Maret 2023
26 °c
Jakarta
28 ° Sab
27 ° Ming
28 ° Sen
27 ° Sel
Dari Laut Indonesia
Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil
  • Masuk
  • Daftar
  • Home
  • Berita
    • Laporan Khusus
    • Pemilu dan Pemilihan
  • Eksplorasi
  • Sampah & Polusi
  • Tips & Trip
    • Biota Eksotis
    • Ide & Inovasi
    • Travel
  • Konservasi
  • Kajian
  • Kesehatan
  • Orca
    • Hiu Paus
  • Bisnis dan Investasi
  • Home
  • Berita
    • Laporan Khusus
    • Pemilu dan Pemilihan
  • Eksplorasi
  • Sampah & Polusi
  • Tips & Trip
    • Biota Eksotis
    • Ide & Inovasi
    • Travel
  • Konservasi
  • Kajian
  • Kesehatan
  • Orca
    • Hiu Paus
  • Bisnis dan Investasi
Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil
Dari Laut
Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil

Home » Kajian » Cornelis de Houtman Terkapar di Tangan Perempuan Perkasa Laksamana Malahayati

Cornelis de Houtman Terkapar di Tangan Perempuan Perkasa Laksamana Malahayati

redaksi redaksi
24 Februari 2020
Kategori : Kajian
Laksamana Malahayati, perempuan perkasa dari Aceh yang bertarung dan menewaskan Cornelis de Houtman dalam duel satu lawan satu di atas kapal Belanda, 11 September 1599. (Sumber: Nontji, 2020)

Laksamana Malahayati, perempuan perkasa dari Aceh yang bertarung dan menewaskan Cornelis de Houtman dalam duel satu lawan satu di atas kapal Belanda, 11 September 1599. (Sumber: Nontji, 2020)

SIAPA yang tak kenal dengan Cornelis de Houtman? Penjelajah Belanda ini tercatat yang pertama menemukan jalan pelayaran ke Nusantara.

Inilah pembuka kolonialisme. Babak awal kedatangan Belanda yang kelak menguasai perdagangan rempah-rempah.

Selanjutnya menanamkan cengkeraman kekuasaannya di negeri kepulauan hingga berabad-abad.

Namun, siapa sangka, de Houtman (1565-1599) ternyata takluk pada seorang perempuan Aceh, Laksamana Malahayati.

Menurut Dr Anugerah Nontji pelayaran de Houtman yang berhasil mencapai Nusantara mungkin lebih merupakan musibah kemanusiaan ketimbang keuntungan ekonomi yang dapat diperolehnya dari pelayaran tersebut.

Setelah menjelajahi Nusantara, de Houtman disambut bagai pahlawan. Prestasinya merupakan kemenangan simbolis, yakni berhasilnya orang Belanda meretas jalan ke Nusantara.

Segera setelah kembali ke negeri Belanda, berbondong-bondonglah saudagar-saudagar Belanda mengirimkan kapal-kapalnya ke Nusantara. Berlomba menuju “Kepulauan Rempah-Rempah” (Maluku).

Mereka mengejar rempah-rempah yang mempunyai nilai ekonomi yang sangat menggiurkan di pasar Eropa di masa itu. Tahun 1598 saja ada 22 kapal milik lima perseroan mengadakan pelayaran ke Nusantara. Meskipun hanya 14 kapal yang bisa kembali.

Ini adalah zamannya pelayaran-pelayaran liar (wilde vaart) yang penuh persaingan ketat tanpa kendali.

Cornelis de Houtman kemudian kembali lagi ke Nusantara dengan pelayarannya yang kedua, bersama saudaranya bernama Frederick de Houtman.

Ketika tiba di Aceh, menurut Nontji, de Houtman berselisih dengan pihak Kerajaan Aceh. Perselisihan ini menyebabkan penyelesaiannya diakhiri dengan pertarungan fisik.

Duel satu lawan satu di atas kapal Belanda, menghadapi Laksamana Malahayati, yang juga merupakan pimpinan pasukan inang balee (pasukan perempuan Aceh).

Dengan menghunus rencongnya Laksamana Malahayati bertarung dengan Cornelis de Houtman yang juga menghunus pedangnya.

Pertarungan di geladak kapal Belanda itu terjadi pada tanggal 11 September 1599 berlangsung seru.

Duel ini berakhir dengan tewasnya Cornelis de Houtman di kapalnya sendiri.

Laksamana Malahayati dengan nama lengkapnya Keumalahayati adalah wanita perkasa yang memimpin inang balee yang merupakan pasukan perempuan. Pasukan ini terdiri dari para janda pejuang Aceh.

Pada 6 November 2017, Presiden Republik Indonesia Joko Widodo menyematkan gelar Pahlawan Nasional untuk Malahayati.*

Sumber: Anugerah Nontji. Pusparagam Kelautan Nusantara. 2020

Tags: AcehAnugerah NontjiBelanda
Bagikan18Tweet11KirimKirim

Berlangganan untuk menerima notifikasi berita terbaru Dari Laut Indonesia

Berhenti Berlangganan

Related Posts

Ikan capungan Banggai jantan sedang mengerami telur dalam mulut. FOTO: CARINBONDAR/JURNAL OSEANA
Biota Eksotis

Ini Keunikan Ikan Capungan Banggai, Jantan Mengerami Telur di Rongga Mulut

20 Juli 2022
Ikan capungan Banggai (Pterapogon kauderni). FOTO: YAYASAN KALI
Biota Eksotis

Ikan Capungan Banggai, Spesies Endemik di Perairan Sulawesi Tengah

9 Juli 2022
ikan raja laut
Biota Eksotis

Prinsip Dasar Endemisme

8 Juli 2022
Next Post
FOTO: DARILAUT.ID

Setelah Masuk Negara Maju, Ini Tantangan Ekspor Perikanan Indonesia

Sejumlah nelayan  dan berbagai pihak di Aceh Selatan menyelamatkan hiu paus. TWITTER/DANURFAN LEUSER INDONESIA

Nelayan Aceh Selamatkan Hiu Paus Masuk Jaring Ikan

Komentar tentang post

REKOMENDASI

Aktivis Kecam Perburuan Paus di Islandia

6 Negara Bahas Model Pengelolaan Hiu Paus di Gorontalo

Akademisi Gorontalo Lebih Berperan Mempelajari Kemunculan Hiu Paus

Kasus Virus Corona Tembus 3 Juta

Prospek Ikan Hias Air Tawar

Deskripsi Jenis Kelamin dan Tubuh Hiu Berjalan Halmahera

TERBARU

Hari Ini Kemenag Menggelar Sidang Isbat dan Rukyatul Hilal

Pengelolaan Air Solusi Ampuh Beradaptasi dengan Dampak Perubahan Iklim

Mengurangi Emisi, PBB Mengusulkan Pakta Solidaritas Iklim

Laporan Terbaru IPCC, Cuaca Ekstrem Meningkatkan Risiko Bagi Kesehatan Manusia dan Ekosistem

Bahaya Mikroplastik, Menteri KKP Mengajak untuk Menjaga Produk Perikanan Bermutu

IPCC Akan Merilis Laporan Iklim Terbaru

TERPOPULER

  • Pemusnahan 60 kg olahan ikan beserta barang lainnya berupa olahan daging dan bumbu makanan di Ternate, Maluku Utara. FOTO: KKP

    Tidak Memiliki Izin Edar, 60 Kg Ikan Olahan Dimusnahkan di Ternate

    57 bagikan
    Bagikan 23 Tweet 14
  • Pemanasan Laut, Ini Dampak Bagi Ekosistem dan Manusia

    39 bagikan
    Bagikan 16 Tweet 10
  • Pesantren Hubulo Gorontalo Mulai Mengolah Sorghum Menjadi Gula dan Tepung

    5 bagikan
    Bagikan 3 Tweet 1
  • Ini Potensi di 11 Wilayah Pengelolaan Perikanan

    739 bagikan
    Bagikan 305 Tweet 181
  • Mengapa Orca Tidak Memangsa Manusia di Alam Liar?

    50 bagikan
    Bagikan 21 Tweet 12
  • Berhati-hati Menggunakan Media Sosial, Hindari Pasal 27 UU ITE

    2 bagikan
    Bagikan 1 Tweet 1
  • Enam Aplikasi Digital Nelayan Indonesia

    431 bagikan
    Bagikan 180 Tweet 105
  • Tentang
  • Redaksi
  • Disclaimer
  • Terms of Use
  • Kebijakan Privasi
  • Pedoman Pemberitaan Media Siber
Email : redaksi@darilaut.id

© 2018 - 2022 PT Dari Laut Indonesia

Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil
  • Home
  • Berita
  • Pemilu dan Pemilihan
  • Laporan Khusus
  • Eksplorasi
  • Sampah & Polusi
  • Tips & Trip
  • Biota Eksotis
  • Ide & Inovasi
  • Konservasi
  • Kajian
  • Kesehatan
  • Orca
  • Hiu Paus
  • Bisnis dan Investasi
  • Travel

© 2018 - 2022 PT Dari Laut Indonesia

Selamat Datang Kembali

Masuk dengan Facebook
Masuk dengan Google+
Atau

Masuk Akun

Lupa Password? Mendaftar

Buat Akun Baru

Mendaftar dengan Facebook
Mendaftar dengan Google+
Atau

Isi formulir di bawah ini untuk mendaftar

*Dengan mendaftar di situs kami, anda setuju dengan Syarat & Ketentuan and Kebijakan Privasi.
Isi semua yang diperlukan Masuk

Ambil password

Masukan username atau email untuk mereset password

Masuk