SIAPA yang tak kenal dengan Cornelis de Houtman? Penjelajah Belanda ini tercatat yang pertama menemukan jalan pelayaran ke Nusantara.
Inilah pembuka kolonialisme. Babak awal kedatangan Belanda yang kelak menguasai perdagangan rempah-rempah.
Selanjutnya menanamkan cengkeraman kekuasaannya di negeri kepulauan hingga berabad-abad.
Namun, siapa sangka, de Houtman (1565-1599) ternyata takluk pada seorang perempuan Aceh, Laksamana Malahayati.
Menurut Dr Anugerah Nontji pelayaran de Houtman yang berhasil mencapai Nusantara mungkin lebih merupakan musibah kemanusiaan ketimbang keuntungan ekonomi yang dapat diperolehnya dari pelayaran tersebut.
Setelah menjelajahi Nusantara, de Houtman disambut bagai pahlawan. Prestasinya merupakan kemenangan simbolis, yakni berhasilnya orang Belanda meretas jalan ke Nusantara.
Segera setelah kembali ke negeri Belanda, berbondong-bondonglah saudagar-saudagar Belanda mengirimkan kapal-kapalnya ke Nusantara. Berlomba menuju “Kepulauan Rempah-Rempah” (Maluku).
Mereka mengejar rempah-rempah yang mempunyai nilai ekonomi yang sangat menggiurkan di pasar Eropa di masa itu. Tahun 1598 saja ada 22 kapal milik lima perseroan mengadakan pelayaran ke Nusantara. Meskipun hanya 14 kapal yang bisa kembali.
Ini adalah zamannya pelayaran-pelayaran liar (wilde vaart) yang penuh persaingan ketat tanpa kendali.
Komentar tentang post