Kuda Laut, Ikan yang Dipercaya Dapat Menyembuhkan Berbagai Penyakit

Kuda laut spesies Hippocampus pontohi di perairan Raja Ampat, Papua Barat, Indonesia. FOTO: WINKEL D/FISHBASE.SE

Darilaut – Sejak 6 abad lalu, telah tercatat dalam zaman kekaisaran Tiongkok, kuda laut mulai ditangkap oleh masyarakat. Kuda laut ini digunakan sebagai obat untuk menyembuhkan berbagai macam penyakit.

Mulai dari penyakit ringan seperti penyakit kulit, gangguan pencernaan, pernapasan dan peradangan.

Kuda laut juga dieksploitasi untuk menyembuhkan penyakit yang cukup berat seperti gangguan fungsi otak, hati, jantung, ginjal dan juga penyakit kanker, serta untuk meningkatkan stamina dan fertilitas.

Kuda laut ini digunakan sebagai tonik untuk memulihkan tubuh dari keletihan dan kelemahan fungsi ginjal dan sangat baik untuk memperbaiki kerusakan sistim syaraf.

Tangkur kuda, nama lain kuda laut, di China disebut “Gingseng” dari Selatan.

Beberapa catatan mengenai kuda laut ini telah ditulis Asmanelli dan Ikhsan Pralogi Andreas dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) dalam Jurnal Oseana, Volume XVIII, Nomor 4: 145 – 151 (1993).

Di negara China, dibutuhkan kira-kira 500 kg kuda laut kering sebagai bahan baku untuk pabrik obat-obatan.

Diperkirakan setiap tahun jutaan kuda laut yang dieksploitasi untuk obat-obatan. Bukan hanya di Tiongkok, di Indonesia kuda laut juga diminati sebagai bahan baku campuran pada industri jamu yang berkhasiat untuk vitalitas tubuh.

Kuda laut merupakan salah satu komoditas yang menguntungkan di pasar dalam negeri maupun luar negeri.

Akibatnya, populasi kuda laut menyusut. Ekspolitasi berlebihan ini kebanyakan dimanfaatkan untuk pengobatan tradisional di Tiongkok.

Menurut peneliti di Balai Penelitian Teknologi Bahan Alam, LIPI, Dwi Eny Djoko Setyono, permintaan produk kuda laut cukup tinggi, baik dalam keadaan hidup untuk ikan hias akuarium dari negara-negara Eropa dan Amerika, maupun permintaan kuda laut mati sebagai bahan obat tradisional dari negara-negara Asia, khususnya China.

Asia merupakan konsumen kuda laut terbesar di dunia, yaitu mencapai 45 ton per tahun (≥ 16 juta ekor), dengan urutan tingkat konsumsi sebagai berikut: Cina 20 ton, Taiwan 11,2 ton dan Hongkong 10 ton.

Kajian ini ditulis Setyono di Jurnal Oseana, Volume 45, Nomor 1 Tahun 2020: 70-8, dengan judul “Karakteristik Biologi Kuda Laut (Hippocampus spp.) Sebagai Pengetahuan Dasar Budidaya.”

Permintaan yang tinggi menyebabkan penangkapan dilakukan secara intensif, sehingga mengakibatkan populasi kuda laut di alam menurun drastis.

Karena populasi di alam sudah menurun secara signifikan, pada Mei 2004 semua jenis kuda laut dimasukan dalam Appendix II, CITES (Convention for the International Trade in Endangered Species).

Di Indonesia, ketentuan ekspor kuda laut telah diatur dalam Peraturan Menteri Perdagangan No.50/M-DAG/PER/9/2013 tentang Ketentuan Ekspor Tumbuhan Alam dan Satwa Liar yang Tidak Dilindungi oleh Undang-Undang & Termasuk dalam Daftar CITES.

Terdapat lima jenis kuda laut yang masuk dalam daftar ekspor peraturan tersebut yaitu Hippocampus barbouri, H. comes, H. histrix, H. kelloggi, H. kuda, dan H. Spinosissimus.

Selain untuk bahan pengobatan kuda laut di alam dieksploitasi untuk diperdagangkan sebagai ikan hias akuarium air laut dan sebagai souvenir.

Spesies

Estimasi jumlah jenis kuda laut di dunia sangat bervariasi. Kuda laut termasuk satu famili dengan ikan pipa (pipefishes), ikan tangkur buaya (pipehorses) dan ikan naga (seadragons), yaitu famili Syngnathidae dengan genus Hippocampus.

Dalam bahasa Yunani hippo berarti kuda, sedangkan campus berarti hantu laut.

Secara sistematika kuda laut diklasifikasikan sebagai berikut:

Phylum: Chordata

Subphylum: Vertebrata

Kelas: Pisces

Subkelas: Teleostomi

Ordo: Gasterosteiformes

Famili: Syngnathidae

Genus: Hippocampus

Spesies: Hippocampus spp.

Spesies di Indonesia: Hippocampus pontohi, H. barbouri, H. bargibanti, H. comes, H. histrix, H. kelloggi, H. kuda, H. spinosissimus, dan H. trimaculatus.

Sumber:

Asmanelli dan Ikhsan Pralogi Andreas, LIPI, Beberapa Catatan Mengenai Kuda Laut dan Kemungkinan Pengembangannya. Jurnal Oseana, Volume XVIII No. 4, 1993.

Eny Djoko Setyono, Balai Penelitian Teknologi Bahan Alam, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) dengan judul “Karakteristik Biologi Kuda Laut (Hippocampus spp.). Jurnal Oseana, Volume 45, Nomor 1 Tahun 2020: 70-8.

Exit mobile version