Minggu, Desember 14, 2025
Beri Dukungan
redaksi@darilaut.id
Dari Laut
Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil
  • Masuk
  • Daftar
  • Home
  • Berita
    • Laporan Khusus
    • Bisnis dan Investasi
    • Pemilu & Pilkada
    • Kesehatan
  • Eksplorasi
  • Kajian
  • Sampah & Polusi
  • Tips & Trip
    • Ide & Inovasi
    • Travel
  • Konservasi
    • Orca
    • Hiu Paus
    • Biota Eksotis
  • Cek Fakta
  • Iklim
  • Advertorial
  • Home
  • Berita
    • Laporan Khusus
    • Bisnis dan Investasi
    • Pemilu & Pilkada
    • Kesehatan
  • Eksplorasi
  • Kajian
  • Sampah & Polusi
  • Tips & Trip
    • Ide & Inovasi
    • Travel
  • Konservasi
    • Orca
    • Hiu Paus
    • Biota Eksotis
  • Cek Fakta
  • Iklim
  • Advertorial
Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil
Dari Laut
Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil
Home Kajian

Penelitian Terbaru, Ikan Tuna di Samudera Hindia Lebih Tercemar Merkuri

redaksi
10 September 2019
Kategori : Kajian
0
Penelitian Terbaru, Ikan Tuna di Samudera Hindia Lebih Tercemar Merkuri

Yellowfin tuna FOTO: DARILAUT.ID

KOMODITI tuna dan tuna-like memiliki nilai ekonomis bagi Indonesia. Namun, logam berat dapat terakumulasi di biota ini karena posisinya sebagai top predator.

Penelitian yang ditulis Tri Handayani, Mohamad Syamsul Maarif, Etty Riani dan Nazori Djazuli menganalisis 895 data sekunder hasil pengujian merkuri yellowfin tuna (Thunnus albacares), bigeye tuna (Thunnus obesus) dan swordfish (Xiphias gladius), yang merupakan data official control oleh Badan Karantina, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan (BKIPM).

Penelitian ini dengan judul “Kandungan Logam Berat Merkuri pada Ikan Tuna.” Hasil penelitian terbaru ini dipublikasi di Jurnal Pascapanen dan Bioteknologi Kelautan dan Perikanan Vol 14 No 1 Tahun 2019: 35-44.

Ekspor tuna dan tuna-like Indonesia tahun 2014 sebesar 203.444 ton dengan nilai mencapai 677.900 USD (KKP, 2017).

Di lain pihak, ikan dapat terkontaminasi oleh metil merkuri, yaitu bentuk merkuri yang sangat beracun dan mempunyai dampak buruk pada kesehatan, salah satunya perkembangan syaraf anak-anak (Llop et al., 2017).

Merkuri (Hg) adalah logam berat yang sangat berbahaya bagi kesehatan manusia, yang dapat merusak atau menurunkan fungsi sistem syaraf pusat, merusak komposisi darah, paru-paru, ginjal dan organ vital lainnya, apabila terkonsumsi melebihi ambang batas (Darmono, 1995), merusak organ tubuh (Riani, 2015) dan dapat mengakibatkan cacat bawaan pada embrio yang dilahirkan (Riani, Sudarso & Cordova, 2014).

Halaman 1 dari 4
12...4Selanjutnya
Tags: Komoditi Hasil Lautmerkuriperikanan tunaSumberdaya Ikan
Bagikan19Tweet9KirimKirim
Previous Post

3 Bulan Tak Digaji di Iran, 5 ABK Dipulangkan ke Indonesia

Next Post

Distribusi Barang Tol Laut Harus Transparan

Postingan Terkait

Siklon Senyar, Gajah di Pelupuk Mata dan Politik Ekologi Indonesia

Siklon Senyar, Gajah di Pelupuk Mata dan Politik Ekologi Indonesia

6 Desember 2025
AI dan Kerumunan

AI dan Kerumunan

2 Desember 2025

Ketika Dua Raksasa Paus Biru dan Hiu Paus Bertemu di Laut Tomini

Tulidu: Agar Motulidu, Harus Molu’udu

Kampung Nelayan Merah Putih di Gorontalo: Program Prioritas, Risiko Mercusuar

Naskah Seruan Penanggulangan Destructive Fishing dan Illegal Fishing di Gorontalo Utara

Status Penambang Tradisional yang Melakukan Aktivitas Pertambangan di Wilayah Konsesi Perusahaan

Mengubah Krisis Sungai Jadi Agenda Nasional Kesungaian

Next Post
Distribusi Barang Tol Laut Harus Transparan

Distribusi Barang Tol Laut Harus Transparan

Komentar tentang post

TERBARU

Bibit Siklon Tropis 93S Berkembang Perlahan di Selatan Jawa

Bibit Siklon Tropis 92S di Samudra Hindia Dapat Membawa Hujan di Sumatra Barat

Siklon Tropis Bakung Menguat Menjadi Kategori 2 di Kepulauan Cocos

Mahasiswa Fakultas Ilmu Pendidikan UNG Lolos Program Erasmus+ International Credit Mobility

IPM Provinsi Gorontalo 2025 Capai 72,62, Seluruh Dimensi Mengalami Peningkatan

Pendekatan Social-Ecological System Dinilai Tepat untuk Pengelolaan Ekosistem Lamun Indonesia

AmsiNews

REKOMENDASI

Gunung Ili Lewotolok di Lembata Erupsi

Banjir Menghanyutkan Puluhan Rumah di Pati

Potensi Unsur Tanah Jarang dan Mineral Radioaktif di Korea Selatan dan Turki

UNESCO dan WMO Meluncurkan Tahun Internasional Pelestarian Gletser

Jepang Akan Meluncurkan Lembaga Keamanan Artificial Intelligence

BRIN dan Unpatti Perkuat Riset Kelautan

Kategori

  • Advertorial
  • Berita
  • Biota Eksotis
  • Bisnis dan Investasi
  • Cek Fakta
  • Eksplorasi
  • Hiu Paus
  • Ide & Inovasi
  • Iklim
  • Kajian
  • Kesehatan
  • Konservasi
  • Laporan Khusus
  • Orca
  • Pemilu & Pilkada
  • Sampah & Polusi
  • Tips & Trip
  • Travel
  • Video

About

  • Tentang
  • Redaksi
  • Disclaimer
  • Terms of Use
  • Kebijakan Privasi
  • Pedoman Pemberitaan Media Siber
  • Trustworthy News Indicators
Dari Laut

darilaut.id

Menginformasikan berbagai perihal tentang laut, pesisir, ikan, kapal, berita terkini dan lain sebagainya.

redaksi@darilaut.id
+62 851 5636 1747

© 2023 DARILAUT - Berita terbaru dan terkini hari ini - darilaut.id.

Selamat Datang Kembali

Masuk dengan Facebook
Masuk dengan Google+
Atau

Masuk Akun

Lupa Password? Mendaftar

Buat Akun Baru

Mendaftar dengan Facebook
Mendaftar dengan Google+
Atau

Isi formulir di bawah ini untuk mendaftar

Isi semua yang diperlukan Masuk

Ambil password

Masukan username atau email untuk mereset password

Masuk
Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil
  • Home
  • Berita
  • Pemilu & Pilkada
  • Laporan Khusus
  • Eksplorasi
  • Sampah & Polusi
  • Tips & Trip
  • Biota Eksotis
  • Cek Fakta
  • Ide & Inovasi
  • Konservasi
  • Kajian
  • Kesehatan
  • Orca
  • Hiu Paus
  • Bisnis dan Investasi
  • Travel
  • Iklim
  • Advertorial

© 2023 DARILAUT - Berita terbaru dan terkini hari ini - darilaut.id.

This website uses cookies. By continuing to use this website you are giving consent to cookies being used. Visit our Privacy and Cookie Policy.