(1) Spesies yang tersebar pada wilayah geografis yang luas dan terbagi-bagi pada populasi yang terpisah-pisah; dan
(2) Variasi temporal dan spasial pada kondisi ekologis.
Menurut Rocha et al., (2005), terdapat empat faktor yang dapat mempengaruhi spesiasi parapatrik ikan dan organisme yang hidup pada habitat terumbu karang:
(1) Spesies dengan jangkauan luas yang terbagi dalam beberapa populasi;
(2) Kebanyakan larva tidak terdispersi terlalu jauh dari tempat asal induknya yang menetap;
(3) wilayah biogeografi yang dipisahkan oleh barrier yang tidak sepenuhnya tertutup, dan
(4) Habitat terumbu karang yang memiliki spasial, temporal dan lingkungan yang sangat beraneka ragam (contoh: tropis vs. subtropik, pulau dataran tinggi vs. pulau dataran rendah).
Salah satu contoh dari ikan karang yang terbentuk melalui spesiasi parapatrik adalah Chaetodontoplus poliourus dan Chaetodontoplus mesoleucus (Randall & Rocha, 2009). Perbedaan dari kedua spesies tersebut terdapat pada warna ekor seperti yang ada dalam Gambar.
Spesies C. poliorus terdistribusi di wilayah Timur Samudera Hindia yang tersebar mulai dari Papua Nugini, Palau sampai ke Solomon Island, sedangkan C.mesoleucus terdistribusi pada habitat geografis di wilayah Pasifik (Jepang) dan Indo-Pasifik.
Komentar tentang post