Gelatin dari Kulit Ikan

Ikan kakap. FOTO: DARILAUT.ID

Darilaut – Tim IPB University sedang mengembangkan gelatin dari kulit ikan. Menurut dosen IPB University dari Departemen Teknologi Hasil Perairan (THP), Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Dr Mala Nurilmala, gelatin yang dikembangkan bersama tim menjadi solusi alternatif gelatin impor.

Mala mengatakan kualitas gelatin dari produk samping ikan ini tak kalah dengan gelatin dari mamalia.

“Saya yakin kulit ikan Indonesia lebih unggul karena kulit ikan tropis memiliki karakter gelatin yang mirip dengan mamalia. Kita telah coba buat kapsul dengan gelatin yang kita uji dan dibandingkan dengan yang standar. Perkembangannya, mutu dari gelatin yang kita uji telah sesuai dengan standar. Standar SNI (Standar Nasional Indonesia) atau GMIA (Gellatin Manufacture Institute of America),” katanya, seperti dikutip dari Ipb.ac.id.

Indonesia sebagai negara maritim memiliki potensi perikanan yang besar. Umumnya, industri perikanan hanya memanfaatkan daging ikan serta meninggalkan by product (hasil samping) seperti kulit, tulang sisik dan gelembung renang.

Menurut Mala pemanfaatan by product belum optimal, hanya sebatas pakan ternak atau kerupuk kulit.

Selain Dr Mala, tim yang terlibat dalam penelitian ini Prof Tun Tedja dan Dr Noviyan Darmawan dari Departemen Kimia, serta Prof Ietje Wintarsih dari Fakultas Kedokteran Hewan IPB University bergabung sebagai peneliti Halal Center IPB University, bekerja sama dengan PT BLST-IPB University dan PT Kapsulindo.

Tim mendapatkan funding Riset Inovasi Produktif (RISPRO) Invitasi Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) mengembangkan gelatin untuk kapsul.

“Penelitian ini sudah cukup lama dikerjakan dan tidak instan,” katanya.

Mala mengatakan permintaan gelatin tiap tahunnya mengalami peningkatan. Selain itu ketersediaan gelatin hingga saat ini masih bergantung impor.

Di Indonesia belum berkembang industri gelatin. Bahan baku gelatin umumnya dari mamalia yaitu kulit dan tulang sapi dan babi.

Untuk babi tidak mungkin karena tidak halal sementara untuk sapi, kulit dan tulangnya sudah dikonsumsi oleh manusia sehingga raw materialnya mahal. Sehingga kulit ikan menjadi alternatif.

Pemanfaatan gelatin sendiri cukup luas mulai dari produk pangan hingga non pangan. Untuk pangan misalnya digunakan sebagai emulsifier hingga sebagai bahan baku kapsul. Gelatin juga digunakan pada produk kosmetik.

Hampir 100 persen bahan baku kapsul terbuat dari gelatin dan gelatin itu sendiri 100 persen masih impor. Gelatin yang dapat dari mamalia tentu menimbulkan pertanyaan kehalalannya. Aspek kehalalan menjadi amat penting mengingat Indonesia dengan penduduk mayoritas muslim.

Exit mobile version