redaksi@darilaut.id
Rabu, 10 Agustus 2022
26 °c
Jakarta
28 ° Sab
27 ° Ming
28 ° Sen
27 ° Sel
Dari Laut Indonesia
Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil
  • Masuk
  • Daftar
  • Home
  • Berita
    • Laporan Khusus
  • Eksplorasi
  • Sampah & Polusi
  • Tips & Trip
    • Biota Eksotis
    • Ide & Inovasi
  • Konservasi
  • Kajian
  • Kesehatan
  • Orca
    • Hiu Paus
  • Bisnis dan Investasi
  • Home
  • Berita
    • Laporan Khusus
  • Eksplorasi
  • Sampah & Polusi
  • Tips & Trip
    • Biota Eksotis
    • Ide & Inovasi
  • Konservasi
  • Kajian
  • Kesehatan
  • Orca
    • Hiu Paus
  • Bisnis dan Investasi
Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil
Dari Laut
Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil

Home » Kesehatan » Ubur-Ubur Api Punya Toksin, Hati-Hati Dengan Serangan dan Sengatannya

Ubur-Ubur Api Punya Toksin, Hati-Hati Dengan Serangan dan Sengatannya

redaksi redaksi
26 Agustus 2021
Kategori : Kajian, Kesehatan
Pneumatophore ubur-ubur api berbentuk seperti balon lonjong dengan struktur  seperti layar di bagian atasnya. FOTO: Towle (2008)/FIRDAUS (2020)

Pneumatophore ubur-ubur api berbentuk seperti balon lonjong dengan struktur seperti layar di bagian atasnya. FOTO: Towle (2008)/FIRDAUS (2020)

Darilaut – Ubur-ubur api memiliki bentuk seperti balon dengan warna yang transparan. Ada yang berwarna biru, merah muda, hijau atau ungu dengan tentakel yang memanjang di bagian bawahnya.

Struktur “balon” pada ubur-ubur api disebut pneumatophore dan berperan sebagai pelampung sekaligus layar yang membantu hewan tersebut untuk mengapung dan bergerak dengan memanfaatkan angin.

Karena itu, ubur-ubur api (Physalia physalis) dapat terbawa angin hingga ribuan kilometer ke wilayah-wilayah pantai dan dapat menyengat para wisatawan.

Sengatan ubur-ubur api dapat menyebabkan beberapa gangguan fisiologis. Orang yang tersengat ubur-ubur api dapat mengalami rasa terbakar pada kulit, eritema, sesak napas, kejang-kejang, dan gagal jantung bahkan berpotensi menyebabkan kematian.

Dalam jurnal Oseana (2020) peneliti dari Pusat Penelitian Oseanografi, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Mochamad Ramdhan Firdaus, menguraikan mengenai ubur-ubur api dengan judul “Aspek Biologi Ubur-ubur Api, Physalia physalis (LINNAEUS, 1758)“.

Menurut Firdaus, tulisan tersebut bertujuan untuk memberikan informasi ilmiah mengenai ubur-ubur api. Mencakup aspek biologi ubur-ubur api seperti taksonomi, morfologi, anatomi dan siklus hidup.

Berdasarkan morfologi dan anatomi, secara umum ubur-ubur api memiliki bentuk menyerupai balon lonjong transparan. Warna pada ubur-ubur api memberikan kamuflase yang baik di laut dan dibentuk oleh komplek biliprotein, yaitu grup prostetik bilatriene.

Ubur-ubur api memiliki struktur tubuh yang rumit dengan variasi morfologi yang tinggi (polymorphism). Tubuhnya terdiri dari beberapa kesatuan zooid yang disebut dengan kormidia. Setiap kormidia bersifat tripartit (tiga kelompok zooid).

Satu individu ubur-ubur api yang kita lihat sesungguhnya bukan satu individu, melainkan kesatuan koloni yang terdiri dari beberapa individu fungsional terspesialisasi yang disebut zooid.

Terdapat empat zooid di dalam satu individu ubur-ubur api, yaitu pneumatophore, gastrozooid, dactylozooid dan gonozooid.

Keempat zooid tersebut memiliki struktur dan fungsi yang sangat berbeda satu sama lain, namun tetap bersinergi serta tidak dapat hidup tanpa salah satu zooid tersebut.

Ubur-ubur api mempunyai toksin yang bersifat kardiotoksik, neurotoksik, muskulartoksik dan hemolitik. Mangsa yang tersengat dapat mengalami kelumpuhan (paralyze) atau bahkan kematian.

Pengujian toksin pada hewan anjing (canine) menunjukkan adanya peningkatan tekanan darah, peningkatan laju pernafasan dan hemolisis. Pada hewan kecil seperti tikus, hasil pengujian menunjukkan bahwa dosis 0,037 ml/kg bersifat letal.

Toksin ubur-ubur api sebagian besar tersusun atas protein dan merupakan senyawa polipeptida yang bertekstur kental, serta memiliki berat molekul tinggi, yaitu mencapai 150 kDa. Toksin ubur-ubur api memiliki enam reaksi enzim, meliputi ATPase, aminopeptidase non spesifik, Rnase, Dnase, AMPase dan fibrinolisin.

Diduga target utama dari toksin ubur-ubur api adalah mengganggu transpor ion Na di dalam jaringan dan sel.

Berdasarkan berbagai kasus serangan pada manusia, diketahui bahwa toksin ubur-ubur api pada manusia menunjukkan berbagai gangguan pada sistem syaraf, jantung dan kulit.

Akibatnya, korban mengalami berbagai gejala, seperti rasa sakit yang hebat, kebingungan, mual, muntah, gangguan pernafasan, nekrosis pada kulit, disfungsi vasomotor (sistem pelebaran dan penyempitan pembuluh darah), kram, pingsan, kelumpuhan, hingga gagal jantung dan kematian.

Meski dinyatakan dapat menyebabkan kematian, namun kasus kematian sangat jarang sekali dilaporkan.

Sumber: Mochamad Ramdhan Firdaus, Pusat Penelitian Oseanografi, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, dengan judul “Aspek Biologi Ubur-ubur Api, Physalia physalis (LINNAEUS, 1758)“. Jurnal Oseana, Volume 45, Nomor 2 Tahun 2020: 50–68.

Tags: JellyfishLIPISengatan Ubur-uburUbur-ubur
Bagikan11Tweet7KirimKirim

Berlangganan untuk menerima notifikasi berita terbaru Dari Laut Indonesia

Berhenti Berlangganan

Related Posts

Wali Kota Gorontalo Marten Taha pada pertemuan di Mapolres Gorontalo Kota, Kamis (4/8). FOTO: HUMAS PEMKOT GORONTALO
Berita

HUT 77 RI, Pemerintah Kota Gorontalo Gelar Vaksinasi Massal

5 Agustus 2022
Ilustrasi mikroplastik. FOTO: NOIR PRIMADONA PURBA
Berita

Mikroplastik di Teluk Jakarta Meningkat, Terindikasi Komposisi Kimia Seperti Masker Medis

5 Agustus 2022
Virus yang terbentuk secara penuh dan sudah dewasa, virion monkeypox. GAMBAR: Cynthia S. Goldsmith, Russell Regner/CDC/AP/Accuweather.com
Berita

Mewaspadai Kasus Cacar Monyet

2 Agustus 2022
Next Post
Paus pembunuh di Teluk Bremer di Australia Barat. FOTO: Whale Watch Western Australia/DAILYMAIL.CO.UK

Mengapa Paus Mengalami Menopause?

BMKG

Gempa Kuat Mengguncang Tojo Una-Una

Komentar tentang post

Bandung, Indonesia
Rabu, Agustus 10, 2022
Mostly Cloudy
24 ° c
72%
11mh
-%
28 c 19 c
Rab
26 c 18 c
Kam
27 c 18 c
Jum
26 c 17 c
Sab

TERBARU

Tugas Penting Menyelamatkan Ekosistem Lamun Dunia

Paus Sperma 16,5 Meter Terdampar di Banyuwangi

Pekan Ini Supermoon Terakhir Tahun 2022

Hari Internasional Masyarakat Adat Sedunia: Melindungi Alam Dengan Pengetahuan Asli

Pelaksana Uji Kompetensi Wartawan Harus Penuhi Ketentuan Dewan Pers

230 Tukik Lekang Dilepas di Pantai Polewali Mandar

REKOMENDASI

Tak Jaga Jarak, Komite Keselamatan Jurnalis Kecam Kemenkomarves

Indonesia Perlu Indeks untuk Mengukur Keanekaragaman Hayati

Empat Bibit Siklon Tropis Tumbuh di Samudra Pasifik dan Hindia

Soal Kapal Perintis dan Tol Laut, Pemda Dituntut Proaktif

Kemenhub Bagi Life Jacket dan Serahkan Buku Pelaut untuk Kapal Nelayan

Area Banjir Rob Saat Terjadi Gerhana Bulan Total Lebih Luas

TERPOPULER

  • Ikan

    Ini Potensi di 11 Wilayah Pengelolaan Perikanan

    662 bagikan
    Bagikan 274 Tweet 162
  • Kegiatan Reklamasi Masih Menimbulkan Pro dan Kontra

    30 bagikan
    Bagikan 13 Tweet 7
  • Ini Daftar 34 Trayek Tol Laut Tahun 2022

    21 bagikan
    Bagikan 9 Tweet 5
  • LIPI Bahas Ilmu Kelautan dan Kebumian

    10 bagikan
    Bagikan 5 Tweet 2
  • Kawasan Timur Indonesia Kaya Sumber Daya Ikan

    121 bagikan
    Bagikan 49 Tweet 30
  • Seperti Buatan Manusia, Ini Lubang Misterius di Dasar Laut Kedalaman 2.540 meter

    10 bagikan
    Bagikan 9 Tweet 1
  • Bencana Kekeringan Melanda Lanny Jaya

    17 bagikan
    Bagikan 16 Tweet 1
  • Tentang
  • Redaksi
  • Disclaimer
  • Terms of Use
  • Kebijakan Privasi
  • Pedoman Pemberitaan Media Siber
Email : redaksi@darilaut.id

© 2018 - 2022 PT Dari Laut Indonesia

Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil
  • Home
  • Berita
  • Laporan Khusus
  • Eksplorasi
  • Sampah & Polusi
  • Tips & Trip
  • Biota Eksotis
  • Ide & Inovasi
  • Konservasi
  • Kajian
  • Kesehatan
  • Orca
  • Hiu Paus
  • Bisnis dan Investasi

© 2018 - 2022 PT Dari Laut Indonesia

Selamat Datang Kembali

Masuk dengan Facebook
Masuk dengan Google+
Atau

Masuk Akun

Lupa Password? Mendaftar

Buat Akun Baru

Mendaftar dengan Facebook
Mendaftar dengan Google+
Atau

Isi formulir di bawah ini untuk mendaftar

*Dengan mendaftar di situs kami, anda setuju dengan Syarat & Ketentuan and Kebijakan Privasi.
Isi semua yang diperlukan Masuk

Ambil password

Masukan username atau email untuk mereset password

Masuk