Dalam model ini biodiversitas ikan yang terjadi di kawasan segitiga terumbu karang merupakan hasil dari fenomena ekologis yang stokastik (acak).
Menurut Belwood et al., (2005) memusatnya biodiversitas ikan karang merupakan penempatan geografis yang acak dan tidak memperhatikan mekanisme ekologis tertentu.
Proses dalam MDE secara sederhana dijelaskan oleh Colwell et al., (2004) bahwa apabila spesies diibaratkan sebagai titik-titik dalam zona geometris dan kemudian dikocok, maka hasilnya akan selalu berkumpul dalam satu titik yang memusat.
Pengunaan model ini dalam menjelaskan biodiversitas masih banyak dikritik karena dinilai tidak cukup untuk menjelaskan fenomena ekologis yang mempengaruhi biodiversitas dan sering tidak diperhitungkan dalam model MDE.
Sumber:
Fione Yukita Yalindua, jurnal Oseana, Volume 46, Nomor 1 Tahun 2021 dengan judul “Spesiasi dan Biogeografi Ikan di Kawasan Segitiga Terumbu Karang.”
Komentar tentang post