Darilaut – Apabila tidak dilakukan upaya konservasi dan pengelolaan danau yang berkelanjutan, akan terjadi kepunahan spesies endemik.
Faktor penyebab menurunnya keanekaragaman hayati ikan di perairan darat antara lain adalah tangkap lebih (over exploitation), polusi air, degradasi habitat, modifikasi aliran, masuknya spesies invasif kedalam perairan tersebut.
Spesies invasif dan perubahan iklim (climate change) dapat memengaruhi populasi ikan endemik.
“Satu lagi yang tak kalah pentingnya adalah climate change juga dapat mempengaruhi populasi ikan-ikan endemik tersebut selain spesies invasiF,” kata Peneliti Pusat Riset Limnologi dan Sumber Daya Air (PRLSDA) – Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Syahroma Husni Nasution, Kamis (14/9).
Dalam webinar dengan tema Ekobiologi sebagai Dasar Konservasi dan Pengelolaan Ikan Endemik di Beberapa Perairan Danau digelar secara daring, Syahroma mengatakan, spesies invasif, sudah banyak di perairan Indonesia, terutama di danau purba (Danau Matano dan Danau Towuti).
Parameter tersebut antara lain dapat menyebabkan keanekaragaman hayati atau biota-biota endemik mengalami penurunan.
Menurut Syahroma ikan endemik merupakan ikan asli daerah tertentu. Endemik hanya dapat ditemukan dan tumbuh berkembang secara alami dalam wilayah asalnya saja. Sehingga teritorialnya sangat terbatas, hanya bisa hidup di daerah asalnya.