Darilaut – Sejumlah negara yang berada di seluruh jalur terbang Afrika-Eurasia berkomitmen untuk melindungi burung air.
Burung-burung ini tidak menetap. Akan tetapi bermigrasi melintasi berbagai negara.
Sebelumnya, laporan terbaru telah memperingatkan bahwa setengah dari spesies burung dunia sedang menurun dan satu dari delapan terancam punah.
Terdapat 255 burung air bermigrasi berstatus konservasi yang terdaftar di bawah perjanjian yang didukung PBB.
Di antara spesies yang terancam tersebut, termasuk spesies ikonik seperti Bangau Putih (White Stork), Angsa Berdada Merah (Red-breasted Goose), dan Bangau Mahkota Hitam (Black Crowned Crane).
Melalui Pertemuan Kedelapan Para Pihak (MOP8) Perjanjian tentang Konservasi Burung Air Migrasi Afrika-Eurasia (AEWA) yang ditutup pada Budapest, Hongaria, 30 September 2022, terdapat 16 resolusi dan pedoman baru yang bertujuan untuk meningkatkan status konservasi 255 burung air bermigrasi tersebut.
Adapun tema pertemuan ini “Memperkuat Konservasi Jalur Terbang di Dunia yang Berubah.”
Melalui komitmen yang dibuat oleh MOP, negara-negara di seluruh Jalur Terbang Afrika-Eurasia menyadari bahwa penerapan AEWA di tingkat nasional dan regional membantu tidak hanya melindungi burung air.
Tetapi juga memberikan kontribusi yang signifikan untuk mengatasi tiga krisis lingkungan yaitu hilangnya keanekaragaman hayati, perubahan iklim, dan polusi.
Komentar tentang post