redaksi@darilaut.id
Selasa, 20 April 2021
26 °c
Jakarta
27 ° Sab
27 ° Ming
27 ° Sen
27 ° Sel
Dari Laut Indonesia
Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil
  • Masuk
  • Daftar
  • Home
  • Berita
    • Laporan Khusus
  • Ekspedisi
  • Sampah & Polusi
  • Tips & Trip
    • Biota Eksotis
    • Ide & Inovasi
  • Konservasi
  • Kajian
  • Kesehatan
  • Orca
    • Hiu Paus
  • Bisnis dan Investasi
  • Home
  • Berita
    • Laporan Khusus
  • Ekspedisi
  • Sampah & Polusi
  • Tips & Trip
    • Biota Eksotis
    • Ide & Inovasi
  • Konservasi
  • Kajian
  • Kesehatan
  • Orca
    • Hiu Paus
  • Bisnis dan Investasi
Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil
Dari Laut
Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil
Home Tips & Trip Biota Eksotis

Upaya Konservasi Hiu Buaya

16 Juni 2020
Kategori : Biota Eksotis, Konservasi
Hiu buaya, Pseudocarcharias kamoharai. FOTO: Jailza Tavares de Oliveira Silva Via Fishbase.se

Hiu buaya, Pseudocarcharias kamoharai. FOTO: Jailza Tavares de Oliveira Silva Via Fishbase.se

Darilaut – Populasi hiu buaya terus berkurang di lautan. Aktivitas perikanan berbasis rawai tuna turut mempercepat hilangnya populasi ikan ini.

Di wilayah Indonesia, dilaporkan bahwa hiu buaya hanya ditemukan di Samudra Hindia barat Sumatera hingga selatan Jawa dan Nusa Tenggara.

Belum ada publikasi terkait tertangkapnya hiu buaya di Samudra Pasifik di wilayah Indonesia.
Ikan ini hasil tangkap non target yang kemudian dibuang kembali ke laut. Hiu buaya yang dibuang sudah dalam keadaan mati atau terluka. Sehingga sulit bagi ikan tersebut untuk bertahan hidup.

Spesies ini memiliki periode tertentu dalam masa kehamilan. Tidak berlangsung setiap tahun.
Hal ini menjadi perhatian serius karena tingginya hiu buaya dewasa yang tertangkap secara tidak sengaja dalam perikanan rawai tuna pelagis.

Saat hamil, hiu betina umumnya mengandung empat ekor anak. Setelah melahirkan, ada jeda yang cukup panjang untuk mengumpulkan tenaga guna melangsungkan siklus reproduksi selanjutnya.

Hiu buaya tercatat sebagai spesies yang hampir terancam punah (near threatened) di alam, menurut IUCN, pada 2005.

Sebagai ikan pelagis, jalur ruaya hiu buaya melintasi batas-batas negara sehingga pengelolaannya tidak dapat hanya dilakukan oleh satu negara. Melainkan bersama-sama dalam satu regional.

Sebagian besar hiu buaya yang tertangkap berada di Samudra Hindia di luar ZEE Indonesia. Di wilayah Samudra Hindia, pengelolaan hiu buaya dilakukan bersama dengan negara-negara yang tergabung dalam Indian Ocean Tuna Comission (IOTC).

Sebagai hasil tangkap sampingan yang selalu dibuang kembali ke laut menyebabkan jenis hiu ini tidak tercatat di pelabuhan pendaratan ikan. Hal ini menyebabkan para peneliti dan pengambil keputusan mengalami kendala dalam mengevaluasi dan memantau populasi hiu di alam.

Salah satu usaha konservasi sebagaimana tercantum dalam Resolusi IOTC yang mengatur tentang perikanan hiu di perairan Samudera Hindia.

Secara umum, belum berfungsinya pengelolaan pengelolaan perikanan akan berdampak buruk terhadap sumberdaya ikan.

Indikator belum berfungsinya pengelolaan perikanan adalah tidak tersedianya basis data (database) runtut waktu tentang kapal perikanan yang aktif melakukan penangkapan, serta pengumpulan data dan informasi yang masih belum akurat.

Tidak tercatatnya ikan ini di pelabuhan pendaratan menimbulkan kendala bagi para pengelola perikanan untuk memantau populasi.

Hiu buaya merupakan ikan kosmopolit dengan persebaran yang luas. Tidak hanya ditemukan di Samudra Hindia, hiu buaya juga ditemukan di Samudra Atlantik dan Samudra Pasifik.

Klasifikasi Ikan Hiu Buaya

Filum: Chordata

Kelas: Chondrichthyes

Sub-kelas: Elasmobranchii

Ordo: Lamniformes

Famili: Pseudocarchariidae

Genus: Pseudocarcharias

Species: Pseudocarcharias kamoharai.*

Sumber: Dian Novianto, Budi Nugraha dan Andi Bahtiar (2012) “Komposisi Ukuran, Nisbah Kelamin dan Daerah Penyebaran Hiu Buaya (Pseudocarcharias kamoharai) yang Tertangkap di Samudera Hindia” Jurnal Penelitian Perikanan Indonesia Vol.18 No. 4 Desember: 255-261, Prawira A. R. P. Tampubolon, Dian Novianto, Abram Barata (2016) “Beberapa aspek penangkapan, sebaran ukuran, dan nisbah kelamin hiu buaya Pseudocarcharias kamoharai (Matsubara, 1936) pada perikanan rawai tuna di Samudra Hindia” Jurnal Iktiologi Indonesia 16 (2):115-124 dan Fishbase.se “Pseudocarcharias kamoharai (Matsubara, 1936)”.

Tags: HiuHiu BuayaKonservasiSamudera HIndia
BagikanTweetBagikanKirim

Berlangganan untuk menerima notifikasi berita terbaru Dari Laut Indonesia

Berhenti Berlangganan

Related Posts

Shark ray. FOTO: DARILAUT.ID
Biota Eksotis

Video Spesies Langka Shark Ray di Perairan Gorontalo

21 Maret 2021
Shark ray dengan nama ilmiah Rhina ancylostoma terlihat di perairan Botubarani, Gorontalo, Rabu (17/3) malam. FOTO: DARILAUT.ID
Berita

Foto Spesies Langka Shark Ray di Perairan Gorontalo

18 Maret 2021
Shark ray dengan nama ilmiah Rhina ancylostoma terlihat di perairan Botubarani, Gorontalo, Rabu (17/3) malam. FOTO: DARILAUT.ID
Berita

Spesies Langka Shark Ray Terlihat di Perairan Botubarani

18 Maret 2021
Next Post
Burung maleo saat berada di lokasi peneluran di Tangkoko yang diambil dengan menggunakan kamera jebakan atau camera trap. FOTO: EPASS TANGKOKO

Kamera Jebakan untuk Memantau Maleo di Tangkoko

Salah satu lokasi penyelaman di Taman Nasional Kepulauan Togean. FOTO: DARILAUT.ID

Bom Ikan di Togean, Balai dan Polres Tojo Una-una Patroli Gabungan

Komentar tentang post

Bandung, Indonesia
Selasa, April 20, 2021
Mostly Cloudy
23 ° c
72%
11mh
-%
27 c 18 c
Rab
26 c 17 c
Kam
27 c 17 c
Jum
25 c 16 c
Sab

TERBARU

Mahasiswa Undip Kreasi Keran Air dari Sampah Plastik

HUT ke-4, AMSI Konsisten Mewujudkan Ekosistem Digital yang Sehat

Dampak Siklon Tropis Surigae

Kapal Ikan Terbakar di Laut Jawa, 16 ABK Selamat

Balai TN Taka Bonerate Inventarisasi 15 Jenis Burung Laut

Siklon Tropis, BNPB Minta Pemda Waspada

IDCloudHost | SSD Cloud Hosting Indonesia

REKOMENDASI

Refleksi Hari Pers Nasional: Ketika Jurnalisme Memunggungi Demokrasi

Kapal TNI Angkatan Laut Bantu Angkut Pemudik

Cantrang Beroperasi 1960, Pedoman FAO 1970

Kapal Baruna Jaya I Pelajari Fenomena Bawah Laut Palu dan Donggala

AMSI: Membangun Ekosistem Digital Untuk Masa Depan Bersama

Posisi KM Santika Nusantara Bergeser 145 NM

TERPOPULER

  • Ikan

    Ini Potensi di 11 Wilayah Pengelolaan Perikanan

    9 bagikan
    Bagikan 9 Tweet 0
  • Ingin Tahu Sebaran Ikan Tuna dan Cakalang di Indonesia, Ini Lokasinya

    44 bagikan
    Bagikan 44 Tweet 0
  • Enam Aplikasi Digital Nelayan Indonesia

    16 bagikan
    Bagikan 16 Tweet 0
  • Rantai Pasok Perikanan dan Tantangan yang Dihadapi Nelayan di Indonesia

    2 bagikan
    Bagikan 2 Tweet 0
  • Ternyata Ada Lembaga Pengelola WPP

    3 bagikan
    Bagikan 3 Tweet 0
  • Mirip Kerupuk, Harga Gelembung Renang Capai Rp 50 juta per Kilogram

    8 bagikan
    Bagikan 8 Tweet 0
  • Terumbu Karang Indonesia Kategori Buruk 33,82 Persen

    1 bagikan
    Bagikan 1 Tweet 0
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kebijakan Privasi
  • Pedoman Pemberitaan Media Siber
Email : redaksi@darilaut.id

© 2018 - 2021 PT Dari Laut Indonesia

Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil
  • Home
  • Berita
  • Laporan Khusus
  • Ekspedisi
  • Sampah & Polusi
  • Tips & Trip
  • Biota Eksotis
  • Ide & Inovasi
  • Konservasi
  • Kajian
  • Kesehatan
  • Orca
  • Hiu Paus
  • Bisnis dan Investasi

© 2018 - 2021 PT Dari Laut Indonesia

Selamat Datang Kembali

Masuk dengan Facebook
Masuk dengan Google+
Atau

Masuk Akun

Lupa Password? Mendaftar

Buat Akun Baru

Mendaftar dengan Facebook
Mendaftar dengan Google+
Atau

Isi formulir di bawah ini untuk mendaftar

*Dengan mendaftar di situs kami, anda setuju dengan Syarat & Ketentuan and Kebijakan Privasi.
Isi semua yang diperlukan Masuk

Ambil password

Masukan username atau email untuk mereset password

Masuk
Go to mobile version