SEJUMLAH aktivis lingkungan di Eropa mengecam perburuan mamalia laut paus sirip (fin whales/Balaenoptera physalus) dan paus biru hibrida (blue whale hybrid) di Islandia (Icelandic). Salah satu kritikan disampaikan Blue Planet Society, yang berbasis di Inggris.
Melalui akun twitter, sore ini Jumat (31/8), Blue Planet Society menyerukan agar memboikot Islandia, negara pemburu paus. Paus yang dibunuh itu, selain langka juga ada yang sedang hamil.
Sebelumnya, Lembaga Penelitian Kelautan Islandia telah melakukan uji DNA menetapkan bahwa paus ini keturunan paus biru betina dan jantan.
Berdasarkan sejumlah foto yang diambil oleh Sea Shepherd Conservation Society (SSCS) menunjukkan paus biru hibrida langka dan paus sirip. SSCS adalah organisasi konservasi lingkungan laut internasional non-profit, didirikan tahun 1977.
Para pemburu paus di Islandia dikritik karena foto-foto paus biru hibrida yang langka beredar. Salah satunya terhadap perusahaan penangkap ikan ‘Hvalur hf‘ yang mendapatkan lisensi untuk membunuh paus sirip.
Pekan lalu, kapal penangkap ikan paus Hvalur 9, kembali ke stasiun penangkapan Miðsandur di Hvalfjörður untuk keperluan komersial.
Paus sirip, menurut National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA) Fisheries, termasuk spesies paus terbesar kedua yang ditemukan di seluruh lautan di dunia. Didekat ekor paus sirip terdapat penanda sirip di punggung dekat ekor.
Saat ini, tercatat populasi paus sirip sebanyak 2.700 di Atlantik Utara dan Teluk Meksiko. Sebanyak 3.200 ekor di perairan California, Oregon, dan Washington (Samudera Pasifik timur). Di Pasifik Utara diperkiraan antara 14.000 dan 18.000, sedangkan di belahan bumi selatan 82.000.
Paus sirip kerap diburu dan termasuk spesies terancam. Lembaga Komisi Paus Internasional telah mengeluarkan larangan perburuan paus ini. Namun, Islandia dan Jepang tetap menyatakan keinginannya untuk melakukan perburuan paus sirip. Ini salah satu yang menyebabkan populasi paus sirip terus menurun.*
Komentar tentang post