SETIAP tanggal 30 Agustus dikenal sebagai International Whale Shark Day atau Hari Hiu Paus Internasional.
Perayaan ini sebagai ingatan ikan yang tergolong sangat besar makin terancam kehidupannya di lautan. Bukan hanya sumber makanannya, ancaman terbesar satwa laut ini adalah perilaku wisatawan yang menaiki, menunggangi dan menyentuh hiu paus.
Agustus tahun lalu, di Teluk Cendrawasih beredar video penyelam menunggangi hiu paus. Dalam video singkat yang viral tahun lalu, terdapat enam penyelam. Seorang penyelam menunggangi di atas kepala hiu paus, satu orang memegang di bagian sirip dan satu lagi di bagian ekor.
Agustus tahun ini, kehebohan menunggangi hiu paus kembali terjadi di lepas pantai Meksiko. Seorang wisatawan dan pemandu sedang menunggangi punggung hiu paus. Lokasi ini berada di laut sekitar Pulua Isla Holbox (Mujeres), di Laut Karibia, Meksiko.
Ya, hiu paus yang besar itu tidak sesangar tubuhnya. Ini ikan yang jinak. Perilaku wisatawan menunggangi hiu paus merupakan ancaman nyata keberadaan satwa laut ini.
Dalam beberapa tahun terakhir, hiu paus telah dijadikan atraksi di berbagai negara, termasuk di indonesia. Banyak orang ingin menyaksikan hiu paus.
Di Indonesia, hiu paus di Indonesia dapat ditemui di perairan Botubarani Bone Bolango Gorontalo, Teluk Kwandang Gorontalo, di Pulau Derawan Kalimantan Timur, Sabang, Bali, Situbondo, Probolinggi, Alor, Flores, Sulawesi Utara, Maluku, Kaimana dan Teluk Cendrawasih Papua, serta perairan lainnya.
Komentar tentang post