Manila – Seekor hiu paus (Rhincodon typus) ditemukan mati di antara sampah plastik dan polusi lainnya di Pelabuhan Manila, Filipina. Sebuah video yang diunggah Daily Mail, 21 Agustus 2018 menggambarkan whale shark ini berada di pelabuhan yang banyak terdapat berbagai jenis sampah.
Video dengan judul “Endangered whale shark found dead covered in plastic pollution” itu, menunjukkan hiu paus berukuran sekira empat meter akan diangkat ke mobil untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.
Menurut seavoicenews.com lokasi ditemukan hiu paus yang mati ini berada di pelabuhan Navotas Manila, Filipina.
Meski belum dilakukan nekropsi (bedah) diduga kuat penyebab kematian hiu paus ini karena laut yang tercemar. Hiu paus ini pertama kali dilihat oleh nelayan setempat, kemudian dilaporkan ke penjaga pantai Filipina.
Petugas di Philippine Fisheries Development akan melakukan nekropsi untuk mengetahui apa penyebab kematian hiu paus ini.
Hiu paus, sejak 1999 ditetapkan dalam Apendiks II Convention on Migratory Species (CMS). Artinya, hiu paus baru akan ‘merasakan’ dampak yang signifikan bila perlindungan dan pengelolaannya diterapkan melalui kerja sama internasional. Upaya konservasi spesies ini dilakukan melalui jejaring antar berbagai negara.
Filipina, tercatat sebagai penyumbang sampah plastik terbanyak ketiga di dunia. Berdasarkan hasil penelitian Jenna Jambeck, peneliti dari Universitas Georgia, Amerika Serikat, yang dipublikasi pada 2015, penyumbang sampah plastik terbesar adalah China dengan volume sampah mencapai 262,9 juta ton. Kemudian Indonesia di peringkat kedua, memasok sebesar 187,2 juta ton.
Peringkat ketiga Filipina memasok sampah plastik sebanyak 83,4 juta ton. Selanjutnya, Vietnam sebanyak 55,9 juta ton dan Sri Lanka sebanyak 14,6 juta ton per tahun.
Sampah plastik sekali pakai dan pencemaran laut lainnya menjadi ancaman terbesar bagi kelangsungan hidup biota laut.*
Komentar tentang post