SEEKOR paus sperma (sperm whale) ditemukan mati terdampar di pulau Kapota, Kabupaten Wakatobi, Sulawesi Tenggara, Minggu (18/11). Setelah diidentifikasi, terdapat sampah dengan total seberat 5,9 kilo gram.
Sampah plastik ini dengan komposisi gelas plastik 750 gram (115 buah), plastik keras 140 gram (19 buah), botol plastik 150 gram (4 buah), kantong plastik 260 gram (25 buah). Kemudian, serpihan kayu 740 gram (6 potong), sandal jepit 270 gram (2 buah), karung nilon 200 gram (1 potong), tali rafia 3.260 gram (lebih dari 1.000 potong).

Tidak terlalu mengejutkan di dalam organ lambung paus sperma terdapat sampah plastik. Ini bukan kasus pertama sampah plastik terdapat dalam perut paus sperma (Physeter microcephalus).
Pada April tahun ini, seperti diberitakan Independent.co.uk, sebanyak 29 kilo gram sampah plastik di dalam perut paus sperma yang terdampar di pantai Spanyol.
Paus sperma sepanjang 10 meter itu ditemukan di pantai Cabo de Palos di Murcia, pada bulan Februari. Dari dalam perut, para ahli menemukan, kantong plastik, potongan pecahan, tali dan jerigen.
Hasil analisis para ahli dari Pusat Pemulihan Margasatwa El Valle, paus sperma ini mati karena sistem pencernaannya tersumbat dan tidak dapat mengeluarkan plastik yang telah ditelan.
Komentar tentang post