Darilaut – Sedikitnya 15 paus baru-baru ini ditemukan mati di Teluk Nuevo dekat Semenanjung Valdes, provinsi Chubut Argentina.
Kawasan perairan ini adalah suaka terbesar bagi paus kanan selatan (Southern Right Whales) dengan nama ilmiah Eubalaena australis, di Amerika Selatan.
Mengutip Zmescience.com (6/10) antara April dan Desember, ratusan spesies ini (yang seabad lalu berada di ambang kepunahan karena perburuan paus komersial) berkumpul untuk kawin dan melahirkan di perairan teluk yang tenang dan hangat di sekitar semenanjung.
Whale Conservation Institute atau Institut Konservasi Paus (ICB) di Argentina telah mencatat 1.420 paus selatan musim ini, jumlah tertinggi dalam 51 tahun.
Namun, ada kekhawatiran, karena setidaknya 15 paus baru-baru ini ditemukan mati di Teluk Nuevo dekat Semenanjung Valdes.
Sudah dilakukan otopsi pada paus tersebut. Peneliti Argentina juga menguji air dan moluska “untuk menentukan keberadaan biotoksin yang mungkin terkait dengan proliferasi ganggang berbahaya yang dikenal sebagai pasang merah,” kata koordinator program paus Agustina Donini dalam sebuah keterangan yang disampaikan ICB.
Alga blooms dijadikan tersangka utama karena dapat menghasilkan racun alami yang dapat berbahaya bagi organisme lain. Pigmennya dapat membuat permukaan air tampak merah, sebuah fenomena yang disebut red tide.
“Pada contoh pertama, hipotesis yang mungkin adalah keracunan biotoksin,” kata pemerintah provinsi Chubut dalam sebuah pernyataan, berdasarkan hasil pemeriksaan laboratorium pertama.
“Mikroorganisme penghasil racun di laut berkembang karena faktor lingkungan tertentu seperti suhu, cahaya, pH, ketersediaan nutrisi tertentu, dan salinitas.”
Direktur Ilmiah ICB Mariano Sironi mengatakan pada tahun 2021 sebanyak 45 paus ditemukan mati.
Sementara jumlah musim ini lebih rendah, kata Mariano, namun itu mengkhawatirkan karena kematian terjadi dalam waktu yang singkat.
Mengutip kantor berita internasional Agence France-Presse (AFP) serangkaian kematian paus dalam beberapa hari terakhir di Argentina selatan telah mengkhawatirkan para ilmuwan, yang berpikir bahwa alga mikro bisa menjadi penyebabnya.
Dari 24 September hingga 2 Oktober, setidaknya 13 paus selatan mati di Teluk Nuevo dekat Semenanjung Valdes di Patagonia Argentina.
Sumber: Zmescience.com dan AFP
Komentar tentang post