Oleh: Riswan Lapagu
Darilaut – Semenjak kasus wabah virus corona melanda dunia pada awal tahun 2020, masker menjadi alat pelindung diri yang banyak dipakai oleh masyarakat dunia. Karena tingginya permintaan, dilaporkan media terjadi kelangkaan masker produksi pabrik di pasaran. Namun kondisi kelangkaan tersebut tidak berlangsung lama.
Di Indonesia misalnya. Kelangkaan masker memberikan peluang bisnis baru bagi kaum perempuan. Mereka dengan kreatif memproduksi masker rumahan dengan beragam model & motif serta harga terjangkau. Selama masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) & di rumah aja (stay at home), expose masker-masker rumahan marak di media sosial (medsos).
Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 dalam siaran pers Senin. 6/7/2020 menyebutkan, pemakaian masker dengan baik dan benar dapat menekan peluang penularan Covid-19 hingga lebih dari 50 persen.
Oleh sebab itu, berdasarkan SOP atau protokol kesehatan yang ditetapkan Pemerintah, masyarakat diwajibkan memakai masker terutama di ruang publik selama pandemi Covid-19.

Sayangnya efektivitas pemakai masker itu, mulai berdampak buruk terhadap lingkungan. Sejak pandemi Covid-19 dimulai, setiap bulan manusia menghasilkan 129 miliar sampah masker dan 65 miliar sarung tangan sekali pakai, sebagian besar tidak dibuang dengan benar dan berakhir di laut, kata lembaga Ocean Conservacy.
Komentar tentang post