Bali – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menggelar kegiatan International Coastal Cleanup (ICC) hari ini, Sabtu (15/9) di Bali. Kegiatan ini bekerja sama dengan Pemerintah Daerah Bali dan Ocean Conservancy.
ICC ini juga berkaitan dengan menyongsong penyelenggaraan Our Ocean Conference (OOC) 2018 di Bali. OCC akan berlangsung pada 29-30 Oktober mendatang.
Direktur Jenderal Pengelolaan Ruang Laut KKP Brahmantya Satyamurti Poerwadi mengatakan, KKP menyambut baik kerja sama yang dapat mengajak berbagai pemangku kepentingan turut serta dalam sebuah kegiatan yang memberikan dampak nyata dan langsung pada lingkungan pantai dan laut kita, melalui program Gerakan Cinta Laut (Gita Laut).
“Penanganan sampah laut terus dilakukan melalui berbagai kegiatan yang dapat menjangkau lebih banyak kalangan,” kata Brahmantya.
Menurut Brahmantya, kolaborasi dengan organisasi seperti Ocean Conservancy sangat membantu upaya pemerintah Indonesia dalam pengelolaan sumber daya laut yang berkelanjutan. Lebih khusus lagi dalam mengatasi masalah sampah plastik di laut.
Seperti diketahui, Ocean Conservancy adalah organisasi nirlaba yang berkedudukan di Washington DC Amerika Serikat. Organisasi ini lebih dari 30 tahun menangani sampah laut melalui pembersihan pesisir internasional.
Perairan Indonesia saat ini darurat sampah plastik. Padahal sampah plastik dapat memengaruhi kesehatan satwa air dan manusia. Bahkan berdampak buruk terhadap ekonomi lokal.
Biota laut yang tanpa sadar mengonsumsi mikroplastik dapat terkontaminasi dan mati. Selain itu, sampah plastik berpotensi menarik dan memusatkan polutan air laut di sekitarnya, sehingga makin membahayakan.
Indonesia memiliki komitmen dan peran penting dalam mengatasi sampah plastik di laut. Karena itu, KKP, Pemda Bali, Ocean Conservancy, lembaga swadaya masyarakat (LSM) dan ratusan relawan berkumpul di pantai Padang Galak, Bali untuk mengumpulkan sampah yang mengotori lautan.
Sebanyak 1.287 relawan berpartisipasi membersihkan sampah di pantai. Kegiatan ini berhasil mengumpulkan sampah sebanyak 841,53 kg sampah.
Sampah yang terkumpul selanjutnya dicatat dalam Index Sampah Laut Ocean Conservancy, sebuah basis data sampah laut terbesar di dunia. Ribuan kegiatan bersih laut serupa juga akan diselenggarakan serentak di seluruh dunia.
Upaya serupa sebelumnya telah dilakukan pada 19 Agustus, melalui kegiatan bersih pantai dan laut bersama Pandu Laut Nusantara. Setidaknya ada 91 titik lokasi di seluruh Indonesia dari Sabang hingga Merauke ikut dalam kegiatan bertajuk ‘Menghadap Laut’ serantak.
Kegiatan yang diinisiasi KKP dengan berbagai organisasi civil-society dan Pemda tersebut melibatkan kurang lebih 50.000 peserta, dan berhasil mengumpulkan sekitar 360 ton sampah laut dan pesisir.
Tak hanya membersihkan sampah laut, dalam kegiatan ini dilakukan penanaman bakau, transplantasi karang, panen garam, pemberian goggles (kacamata selam kedap air) untuk anak-anak, serta pelepasan benih ikan dan tukik penyu.*
Komentar tentang post