Hari Peduli Sampah dan Ikrar Pramuka Bersih Negeri

Hari Peduli Sampah Nasional

FOTO: KLHK

Jakarta – Sebanyak 100 perwakilan Pramuka Penegak dan Pandega mencanangkan ikrar Pramuka Bersih Negeri. Ikrar tersebut diserukan pada acara Ngobrol Pramuka Penegak Pandega Indonesia (NGOPPI) di Arborea Cafe Manggala Wanabakti Minggu (10/2).

Kegiatan ini diselenggarakan oleh Biro Humas Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) bekerjasama dengan Pimpinan Saka Wanabakti dan Saka Kalpataru Tingkat Nasional, serta Dewan Kerja Nasional Gerakan Pramuka tersebut menjadi awal rangkaian acara peringatan Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) 2019.

Direktur Pengelolaan Sampah KLHK, Novrizal Tahar mengatakan, Dasa Darma Pramuka nomor dua berbunyi ‘Cinta Alam dan Kasih Sayang Sesama Manusia’. “Tentu ini menjadi semakin relevan saat isu lingkungan semakin gencar dan membutuhkan kepedulian dan aksi nyata kita bersama,” katanya.

Menurut Novrizal, HPSN senantiasa menjadi momen introspeksi bersama untuk mengelola sampah dengan baik. Ketidakpedulian kita terhadap sampah telah menimbulkan korban di tahun 2005 saat TPA Leuwigajah Jawa Barat longsor akibat jumlah sampah yang melebihi daya tampung TPA.

Sampah yang menggunung tersebut longsor dan menimbun desa dibawahnya, menewaskan 150 jiwa.

Kini 14 tahun setelah tragedi Leuwigajah terjadi, kepedulian masyarakat Indonesia terhadap sampah masih terhitung rendah.

Kepala Biro Hubungan Masyarakat KLHK, Djati Witjaksono Hadi mengatakan, Pramuka dapat menjadi agen perubahan lingkungan di masyarakat. Ikrar Pramuka Bersih Negeri ini menjadi momentum penting dalam mengurangi penggunaan plastik sekali pakai sekaligus berbakti kepada masyarakat.

“Jika 22 juta anggota Pramuka yang tersebar di seluruh Indonesia ini menggunakan tumbler, maka jutaan botol minum sekali pakai berhasil dikurangi,” ujar Djati.*

Exit mobile version