Penelitian Plastik Meningkat
Kepala Laboratorium Data Laut & Pesisir Pusat Riset Kelautan Badan Riset dan SDM KKP Dr Ing Widodo S Pranowo mengatakan, penelitian plastik dan mikroplastik di perairan Indonesia makin meningkat.
Sebelumnya, penelitian-penelitian mengenai plastik di laut Indonesia masih minim. “Indonesia juga sudah punya aksi nasional untuk penanggulangan plastik,” kata Widodo.
Selain itu, menurut Widodo, Indonesia sudah punya Indeks Kesehatan Laut yang telah diterapkan di Bali, Raja Ampat (Papua Barat) dan Jakarta.
Sampah plastik merupakan komponen yang paling sulit diurai oleh proses alam sehingga berbahaya bagi ekosistem perairan dan kesehatan manusia. Akibat pencemaran sampah plastik di laut, telah ditemukan kandungan plastik berukuran mikro dan nano pada biota dan sumber daya laut di perairan Indonesia.
Mikroplastik yang mencemari lautan Indonesia sangat beragam. Namun, tercatat lokasi pencemaran terluas berada di Taman Nasional Bunaken, yakni 50 hingga 60 ribu partikel per kilometer persegi.
Sebaran mikroplastik ini terutama di kawasan dengan konsentrasi penduduk, terutama di Pulau Jawa. Seperti perairan Pulau Biawak di Indramayu, Kepulauan Seribu, dan Perairan Banten.
Kondisi serupa juga terjadi di Selat Makassar, Selat Bali, Selat Rupat, Taman Nasional (TN) Taka Bonerate Flores, TN Bunaken, TN Bali Barat dan Laut Banda.
Komentar tentang post