Pesan Kaka Slank: Kurangi Pemakaian Plastik

OOC Bali

FOTO: DOK. SETNEG

Bali – Vokalis Kaka Slank mengingatkan agar kita semua mengurangi pemakaian plastik sekali pakai. “Kurangi pemakaian plastik, karena Indonesia adalah penyumbang sampah plastik nomer dua di seluruh dunia,” kata Kaka di sela-sela konser ‘Menghadap Laut’.

Menurut Kaka Slank, Bali merupakan tempat yang bisa dilihat seluruh dunia, seluruh Indonesia. Terumbu karang banyak yang rusak, jadi kita harus jaga. Jangan membuang sampah sembarangan.

Konser ini bagian dari perhelatan Our Ocean Conference (OOC) ke-5 tahun 2018 yang diselenggarakan pada 29 – 30 Oktober 2018. Kegiatan OOC bertempat di Convention Center Nusa Dua.

Selain konser, juga digelar beberapa event. Seperti konferensi, ocean talks dan ocean youth leadership summit.

Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti turut hadir di tengah-tengah Konser Menghadap Laut. Menteri Susi mengingatkan kepada para generasi muda, khususnya Slankers (sebutan penggemar Slank) untuk menjaga, merawat, dan menyayangi laut.

“Tapi ibu mau tanya, selain Slankers kalian ini penyayang laut bukan? Kalo sayang laut, laut kita mesti jaga, laut kita mesti rawat. Kalau tidak, tenggelamkan. Cocok ini semangatnya sudah top semua,” kata Susi.

Konser dimeriahkan oleh para musikus yang tergabung dalam gerakan Pandu Laut Nusantara. Pencetus gerakan ini adalah Menteri Susi bersama penggiat lingkungan hidup dan tokoh masyarakat seperti Bramantyo S Purwadi, Kaka Slank, Ridho Hafiedz, Ony Serojawati, Bustar Maitar, dan Aprika Rani di Pangandaran pada 1 April 2018.

Slank sukses memanjakan para Pandu Laut Nusantara di konser semalam (29/10) yang digelar di Pantai Pandawa, Bali dengan tembang andalan mereka, sebut saja “Terlalu Manis”, “Orkes Sakit Hati”, “Balikin”, “Kamu Harus Pulang”, dan “Ku Tak Bisa”.

Selain itu, ada juga penampilan dari Navicula dan Monita Tahalea serta turut hadir Prita Laura (Jurnalis dan sekaligus Ketua Harian Pandu Laut Nusantara) dan Ony Serojawati (Entrepreneur).

Pandu Laut Nusantara adalah gerakan kolektif independen yang dideklarasikan di Jakarta pada 15 Juli 2018. Gerakan ini tidak berafiliasi dengan partai politik, suku, dan kepercayaan tertentu, serta terbuka bagi seluruh lapisan masyarakat berbasis kesukarelawanan yang memiliki kesadaran bersama untuk menjaga dan merawat laut Indonesia.

Pandu Laut Nusantara bertujuan menumbuhkan gerakan mencintai laut dan kepedulian kepada laut, berupaya menjaga dan melindungi laut dari berbagai ancaman, dan bentuk aksi nyata untuk merawat kelestarian laut dan seisinya demi masa depan. Gerakan yang memiliki tagline ‘Bersatu mencintai, merawat, dan menjaga laut nusantara untuk masa depan bangsa’ berkomitmen menjalin kerja Konservasi Laut melalui edukasi dan kampanye.*

Exit mobile version