Gorontalo – Hari ini tanggal 15 September, diperingati sebagai World Clean Up Day atau hari bersih sampah se-dunia. Diperkirakan jutaan manusia turun melakukan aksi gerakan bersih-bersih sampah diberbagai belahan dunia. Di Kota Gorontalo juga tak ketinggalan melakukan aksi bersih-bersih sampah.
Bertempat di Pantai Indah Kota Gorontalo atau yang biasa disebut pantai Lahilote, belasan orang melakukan aksi bersih-bersih sampah plastik. Menariknya, yang menjadi penggerak aksi bersih pantai ini adalah sebuah homestay di Kota Gorontalo yang belum lama ini berpolemik karena mau ditutup, dan menjadi viral di media sosial karena dukungan turis mancanegara.
Untuk mengajak kesadaran masyarakatnya, homestay yang bernama Harry & Mimin tersebut mengajak tama-tamu mancanegara untuk melakukan bersih-bersih pantai di Kota Gorontalo, pada Sabtu sore, 15 September 2018.
Menurut Harry Gobel, pengelola homestay, bersih-bersih pantai ini merupakan agenda bulanan yang sering mereka lakukan. Namun kali ini dilakukan karena bertepatan dengan peringatan World Clean Up Day atau hari membersih sampah se-dunia.
“Kami sering mengajak tamu-tamu mancanegara untuk ikut membersihkan pantai,” ungkap Harry Gobel.
Dua turis mancanegara dari Jerman terlibat aktif dalam mengumpulkan sampah plastik. Selain itu komunitas Ketimbang Ngemis Gorontalo (KMG) dan Gorontalo Smart ikut terlibat dalam bersih bersih sampah. Juga beberapa anak-anak kecil dan orang tua yang tergerak untuk mengumpulkan sampah plastik.
“Untuk kegiatan bersih sampah plastik kali ini, tema yang kami angkat adalah Gorontalo City Free Plastic atau bebaskan Kota Gorontalo dari sampah plastik. Think green, there is no planet B. Mari berpikir hijau, sebab tidak ada planet B atau planet alternatif yang akan kita tinggali,” tandas Harry, sembari menambahkan bahwa sampah plastik yang terkumpul dari kegiatan ini akan dibawa ke Bank Sampah yang berada di Kecamatan Limboto.
Helena Tewes dan Lea Boller, dua orang turis asal Jerman, yang ikut memungut sampah mengatakan bahwa persoalan sampah plastik sering mereka temui hampir di seluruh Asia, dan hal ini menjadi persoalan yang serius. Keduanya turut prihatin dengan melihat begitu banyaknya sampah plastik yang ada di pantai di Kota Gorontalo.
“Sedih melihat sampahnya,” ungkap Lea Boller, perempuan berkebangsaaan Jerman.
Komentar tentang post