Darilaut – Menyelam adalah pengalaman bawah laut yang luar biasa untuk menjelajahi keindahan dan alam yang terbentang di bawah laut. Hiburan ini, bagaimanapun, dapat memiliki dampak besar pada terumbu karang dan kehidupan laut.
Diperkirakan 88 persen penyelam melakukan kontak berbahaya dengan karang, setidaknya satu kali selama menyelam, seperti menginjak-injak dan menendang karang, serta membuang jangkar kapal di terumbu karang. Terutama jika Anda menyelam dengan perusahaan yang tidak bertanggung jawab terhadap lingkungan.
Kerusakan seperti itu membuat karang lebih kecil kemungkinannya untuk bertahan dari stresor lain : penangkapan ikan yang berlebihan, sampah plastik, limpasan dari tanah yang mengandung polutan, wabah penyakit karang, dan pemutihan.
Menurut Reef-World Foundation, Green Fins initiative, ekowisata jika dilakukan dengan benar dapat menciptakan dampak lingkungan dan sosial yang positif.
Koordinator Principal Marine and Freshwater Branch United Nations Environment Programme’s (UNEP) Leticia Carvalho, mengatakan, pariwisata adalah kekuatan ekonomi utama yang perkembangannya dapat memberikan dampak mendasar bagi masyarakat dan lingkungan, baik positif maupun negatif.
“Pemerintah, warga, dan sektor swasta memiliki peran dalam membuat pariwisata lebih berkelanjutan. Saya harap tips di bawah ini akan berguna saat Anda pergi untuk liburan musim panas,” kata Leticia.
Berikut beberapa tips yang direkomendasikan oleh Reef-World Foundation tentang merencanakan liburan menyelam yang berkelanjutan.
1. Bepergian dengan Mengurangi Karbon
Saat merencanakan perjalanan, mudah untuk ingin pergi ke pulau yang paling jauh. Namun, ada banyak manfaat untuk bepergian secara lokal.
Naiknya suhu laut akibat perubahan iklim merupakan salah satu ancaman terbesar bagi terumbu karang. Jadi, perlu fokus bagaimana mengurangi jejak karbon. Jarak yang dekat dari rumah memungkinkan Anda mengurangi jejak karbon dan menghemat uang.
Jadi cobalah untuk menemukan tujuan yang bagus dan dekat dengan bepergian menggunakan fery atau bus. Jika harus terbang, cobalah untuk langsung.
Sangat menggoda untuk memesan perjalanan dengan beberapa kali transit saat biayanya lebih murah, tetapi rute ini sering kali memiliki emisi karbon dioksida (CO 2) yang lebih tinggi.
Pengimbangan karbon berarti mendukung proyek energi bersih untuk mengembalikan produksi gas rumah kaca. Beberapa maskapai penerbangan mengizinkan Anda melakukan ini saat memesan penerbangan.
2. Menyelam dengan operator berkelanjutan
Untuk menyelam, pesan operator berkelanjutan yang berkomitmen untuk meminimalkan dampaknya terhadap lingkungan.
Green Fins initiative bekerja dengan industri jasa wisata menyelam untuk mengurangi tekanan pada terumbu karang. Inisiatif ini menawarkan pelatihan bagi operator selam dan snorkeling dengan menggunakan kode etik Green Fins.
Ini termasuk rekomendasi seperti menggunakan pelampung tambat sebagai pengganti penahan, kebijakan larangan menyentuh untuk kehidupan akuatik dan mempertahankan daya apung yang baik untuk mencegah terbentur, menendang, atau menginjak karang secara tidak sengaja.
Pendekatan ini telah terbukti membantu karang tetap sehat dan lebih tangguh.
3. Kurangi Penggunaan Plastik Sekali Pakai
Saat jauh dari rumah, kurangi penggunaan plastik sekali pakai. Namun, dengan beberapa perencanaan, meminimalkan konsumsi plastik pada hari libur adalah memungkinkan.
Mengemas tas belanja yang dapat digunakan kembali dan botol air isi ulang memudahkan untuk menghindari plastik sekali pakai.
Saat berlibur, tolak sedotan plastik sekali pakai dan barang-barang plastik lainnya yang bisa dihindari.
Setiap tahun, laut terancam oleh perubahan iklim, polusi plastik, dan eksploitasi sumber daya laut secara berlebihan.
Produksi plastik melonjak dari 2 juta ton pada tahun 1950 menjadi 348 juta ton pada tahun 2017, menjadi industri global senilai US$522,6 miliar, dan diperkirakan akan meningkat dua kali lipat pada tahun 2040.
Paparan plastik dapat membahayakan kesehatan manusia, berpotensi memengaruhi kesuburan, aktivitas hormonal, metabolisme, dan neurologis , dan pembakaran plastik secara terbuka berkontribusi terhadap polusi udara.
4. Tabir Surya yang Aman untuk Terumbu Karang
Tabir surya (sunblock) adalah barang penting yang dibawa kebanyakan orang selama liburan pantai dan menyelam.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsentrasi kecil bahan kimia seperti Oxybenzone, Octinoxate dan nanopartikel seperti seng oksida dan titanium dioksida dari tabir surya dapat menyebabkan karang lebih rentan terhadap pemutihan dan kerusakan DNA.
Selalu memilih tabir surya yang aman untuk terumbu karang. Selain itu, menutupi dengan pakaian pelindung matahari adalah metode paling efektif untuk melindungi kulit dan terumbu karang.
Sumber: Unep.org
Komentar tentang post