Cara Kuda Laut Melangsungkan Perkawinan (1)

Setelah cumbu rayu, dalam beberapa hari kantong kuda laut jantan akan menerima telur-telur dari betina. ProDinz/Youtube

Darilaut – Umumnya kuda laut yang hidup di alam, memiliki sifat monogami. Berbeda halnya di akuarium buatan, terdapat beberapa jenis kuda laut betina poliandri.

Kuda laut dengan jelas dapat dibedakan atas yang jantan dan betina. Kuda laut jantan bersifat “parental care” (memelihara telur dan embrio).

Kuda laut jantan dilengkapi dengan kantong pengeraman yang terdapat di bagian bawah ekor. Kantong pengeraman ini mulai terlihat pada umur 3,5 bulan.

Fertilisasi dilakukan secara internal, saat betina meletakkan telurnya pada kantong pengeraman jantan.

Kuda laut termasuk hewan vivipar yaitu hewan yang bertelur, mengeram dan melahirkan dengan suplai makanan melalui pembuluh darah.

Panjang maksimum kuda laut dewasa dari jenis ukuran besar, kira-kira 20 cm yang diukur dari puncak kepala sampai ujung ekor. Panjang maksimum kuda laut dewasa untuk jenis terkecil, kira-kira 4,0 cm.

Proses reproduksi kuda laut sangat unik. Mereka mengeluarkan bunyi yang tidak jelas selama musim memijah.

Selama musim pemijahan, kuda laut menunjukkan tingkah laku reproduksi yang aneh dan beragam tergantung pada masing-masing jenis.

Kuda laut yang mau melakukan perkawinan menunjukkan sifat yang atraktif, baik pada periode pra-pemijahan, selama pemijahan dan pascapemijahan.

Kuda laut berhidung pendek Hippocampus brevirostris, aktivitas pemijahan biasanya dimulai saat si jantan saling bercumbu satu sama lain, dengan tujuan untuk memikat si betina.

Cumbu rayu ini berlangsung dalam beberapa hari sampai kantong si jantan berada dalam kondisi yang sempurna untuk menerima telur-telur dari si betina.

Selama masa pemidahan telur, jantan dan betina biasanya berada dekat permukaan air, tetapi ekornya tidak saling melilit.

Sebaliknya, cumbu rayu Hippocampus guttulatus lebih rumit. Pasangan ini biasanya saling melilitkan ekor, yang merupakan faktor penting dalam mencegah perkawinan silang dengan Hippocampus brevirostris.

Dalam melakukan cumbu rayu ini, jantan biasanya mengisi penuh kantongnya dengan air dan harus dikeluarkan sebelum dia menerima segumpal telur dari si betina.

Aktivitas pemijahan ini berlangsung sepanjang waktu pada siang hari. Pemijahan di malam hari dapat terjadi bila ada penerangan.

Beberapa jenis kuda laut, proses pemindahan telur berlangsung pada waktu malam. Lamanya waktu yang diperlukan untuk pemindahan tergantung dari masing-masing jenis.

Biasanya memakan waktu yang singkat selama 10 – 30 detik. Untuk jenis kuda laut kerdil Hippocampus zosterae, proses pemindahan telur berlangsung 2 kali.

Dua hari setelah telur dimasukkan ke dalam kantong, si jantan siap untuk menerima segumpal telur yang lainnya. Keadaan ini akan menyebabkan perbedaan waktu penetasan.

Kemampuan kantong pengeraman membawa telur berbeda-beda untuk tiap ukuran dan jenis. Kuda laut kerdil dapat membawa maksimum 55 butir telur, tetapi biasanya 25 butir.

Untuk kuda laut jenis ukuran besar, dapat membawa 200 butir telur atau lebih. Suplai makanan untuk embrio melalui pembuluh darah yang terdapat pada kantong pengeraman.

Sumber:

Asmanelli dan Ikhsan Pralogi Andreas, LIPI, “Beberapa Catatan Mengenai Kuda Laut dan Kemungkinan Pengembangannya” Jurnal Oseana, Volume XVIII No. 4, 1993.

Eny Djoko Setyono, Balai Penelitian Teknologi Bahan Alam, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) dengan judul “Karakteristik Biologi Kuda Laut (Hippocampus spp.)” Jurnal Oseana, Volume 45, Nomor 1 Tahun 2020: 70-8.

Exit mobile version