NAMANYA memang dolphin (lumba-lumba). Jangan salah, nama yang disandang ini, bukan dolphin seperti kebanyakan mamalia yang ada di perairan laut.
Dolphin yang satu ini tidak melahirkan dan menyusui. Namun berkembang biak dengan cara melepaskan ribuan telur. Musim memijah bisa sapanjang tahun.
Pertumbuhan ikan ini cukup cepat. Pada usia empat sampai lima bulan mulai melakukan reproduksi. Rentang masa pertumbuhan hanya lima tahun.
Spesies ini bermigrasi dan tersebar di perairan tropis dan subtropis. Mulai dari Samudera Atlantik, Hindia, Pasifik dan Mediterania.
Coryphaena hippurus nama ilmiah ikan ini. Berada di laut lepas dan dekat pantai. Spesies ini berenang hingga kedalaman 85 meter.
Mangsa utama spesies ini ikan-ikan kecil, zooplankton, krustasea dan cumi-cumi, baby tuna. Spesies ini juga juga menjadi mangsa ikan-ikan berukuran besar, seperti tuna, mamalia laut, marlin dan ikan todak.
Umumnya panjang tubuh ikan ini 100 sentimeter. Ada juga yang memiliki panjang maksimum 200 sentimeter.
Meski umum terdapat di banyak perairan, ikan ini pernah mengalami penurunan hasil tangkapan. Seperti di Kosta Rika dan Ekuador. Di Peru, tangkapan spesies ini berfluktuasi.
Langkah-langkah konservasi dilakukan untuk mempertahankan spesies ini di perairan tertentu, dengan cara pembasan ukuran hasil tangkapan.
Spesies ini paling penting dalam perikanan artisanal di seluruh dunia. Ditangkap dengan berbagai jenis alat tangkap, seperti longline, purse seine dan penangkapan untuk rekreasi.
Di dalam laut atau setelah ditangkap, ikan ini memiliki warna yang cerah, biru kehijauan dan perak berkilau. Warna yang cerah ini akan memudar setelah ikan ditangkap.
Common dolphinfish sebutan umum ikan ini dalam bahasa Inggris. Hampir di semua negara yang memiliki laut, ada beberapa sebutan untuk ikan ini. Seperti bakhti bakhti (Arab), clic dan daupin (Perancis), corado (Spanyol), dakaunomoutas (Yunani), fei niau fu (Mandarin Cina), goldmakrele (Jerman), goudmakreel (Belanda), lumadang (Melayu), mahi mahi lapa dan mahihi (Hawaiian), shiira dan toohyaku (Jepang).
Penamaan bervariasai juga terjadi di Indonesia. Seperti Lemadang (Cilacap, Jakarta, Banjarmasin, Kendari, pekalongan, Donggala, Sape, Tamperan), Sarimadang (Bungus), Mladang (Brondong), Kadapangan (Makassar, Palabuhan Ratu, Muara Kintap), Lamadang (Bitung dan Gorontalo), tompek (Pondokdadap) dan Palangan (Lombok).*
Komentar tentang post