Kuda Laut Jantan Melahirkan Ratusan Anak

Kuda laut jantan saat melahirkan anaknya. ProDinz/Youtube

Darilaut – Masa cumbu rayu kuda laut jantan dan betina akan berlangsung dalam beberapa hari. Bila saling suka, kuda laut betina akan berenang menuju permukaan air.

Jantan akan mengikuti, kemudian betina memasukkan telur ke dalam kantong melalui lubang di bagian atas.

Setelah kuda laut betina melepaskan sel telur ke kantong, jantan akan menggoyang-goyangkan tubuhnya selama 30-60 detik.

Kuda laut jantan akan menata telur-telur dalam kantong pengeraman dan secara simultan melepaskan spermanya untuk membuahi telur-telur tersebut.

Telur dibuahi oleh sperma, dan kemudian mulai berkembang menjadi bayi kuda laut.

Tugas ibu kuda laut hanya sampai mengeluarkan telur ke kantong jantan. Selanjutnya, kuda laut betina ini akan berenang dan meninggalkan ayahnya untuk merawat bayi yang sedang tumbuh.

Masa pengeraman telur tergantung suhu (temperatur) air dan jenis kuda laut. Umumnya pengeraman berlangsung 8 sampai 21 hari. Penelitian lainnya lama inkubasi berkisar antara 10 hari hingga 6 minggu.

Di dalam kantong, akan tumbuh mata, moncong kecil, dan ekor kecil.

Pengeluaran anak dari kantong telur biasanya didahului dengan adanya gerakan menekan selama 2 hari.

Ketika akan melahirkan, jantan melilitkan ekornya pada obyek tertentu dan menggerakkan tubuhnya ke depan dan belakang. Anak-anak kuda laut akan keluar sampai kantong pengeraman kosong kembali.

Jumlah anak kuda laut yang ditetaskan bisa mencapai ratusan ekor.

Hasil sejumlah pengamatan terhadap kuda laut jenis Hippocampus hudsonius di laboratorium Sub Balitkandita Tanjungpinag, satu ekor induk jantan dapat menghasilkan 150-800 ekor anak kuda laut. Ukuran anak kuda laut ini 5,8 sampai 6,7 mm dan lebar mulut 0,5 mm.

Adakalanya, beberapa anak kuda laut tidak menetas dan mengalami kematian dalam kantong sebelum lahir. Dengan kondisi seperti itu, akan membentuk gas.

Si jantan menjadi seperti balon dan dengan cepat mengapung di permukaan. Dalam habitat alam, jantan akan ditangkap atau dimangsa ikan-ikan lainnya.

Fekunditas kuda laut jauh lebih rendah bila dibandingkan dengan jenis-jenis ikan pada umumnya.
Sebagian besar kuda laut menghasilkan telur sekitar 100-600 butir. Induk kuda laut muda dan kuda laut berukuran kecil seperti spesies H. whitei menghasilkan telur sekitar 100-120 butir.

Untuk induk kuda laut berukuran besar seperti H. abdominalis, jumlah telur dapat mencapai 1.000 butir.

Induk betina kuda laut H. kuda dengan panjang tubuh sekitar 10-14 cm dapat memproduksi telur sebanyak 300 – 600 butir.

Kualitas telur kuda laut yang baik akan menghasilkan tingkat pembuahan dan penetasan telur yang tinggi.

Tingkat penetasan sangat tergantung jumlah telur yang dibuahi dan faktor lingkungan yang mendukung perkembangan embrio kuda laut selama dalam kantong pengeraman induk jantan.

Setelah telur-telur tersebut menetas, larva dan anaknya diasuh dalam kantung induk jantan sampai dianggap kuat dan keluar dari kantung telur (dilahirkan) dalam bentuk sudah menyerupai induknya.

Juvenil kuda laut yang baru lahir merupakan miniatur dari kuda laut dewasa. Hal yang pertama yang dilakukan juvenil kuda laut setelah keluar dari kantong pengeraman adalah berenang ke permukaan air.

Anak kuda laut ini akan mengambil udara untuk mengisi gelembung renangnya. Selanjutnya, kuda laut ini sudah dapat hidup sendiri tanpa asuhan induknya.

Sumber:

Asmanelli dan Ikhsan Pralogi Andreas, LIPI, “Beberapa Catatan Mengenai Kuda Laut dan Kemungkinan Pengembangannya” Jurnal Oseana, Volume XVIII No. 4, 1993.

Eny Djoko Setyono, Balai Penelitian Teknologi Bahan Alam, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) dengan judul “Karakteristik Biologi Kuda Laut (Hippocampus spp.)” Jurnal Oseana, Volume 45, Nomor 1 Tahun 2020: 70-8.

Exit mobile version