Jakarta – Perburuan satwa yang dilindungi Dugong dugon (duyung) masih marak di Kabupaten Toli-Toli, Sulawesi Tengah. Karena itu, Direktorat Konservasi Keanekaragaman Hayati Laut (KKHL) sebagai executing agency bekerja sama dengan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Institut Pertanian Bogor (FPIK-IPB), Pusat Penelitian Oseanografi LIPI (P2O LIPI) dan World Wide Fund (WWF) Indonesia melakukan upaya konservasi duyung dan habitat lamun di Indonesia.
Upaya konservasi ini dinamakan Dugong and Seagrass Conservation Project (DSCP-Indonesia) yang diinisiasi oleh United Nation Environment Programme-Conservation Migratory Species (UNEP-CMS).
Program insentif di Kabupaten Toli-Toli difokuskan pada pengembangan usaha pengolahan ikan dan ekowisata bahari. Kegiatan pengembangan usaha pengolahan ikan telah dilaksanakan pada November-Desember 2018 lalu yang digelar oleh FPIK IPB di Toli-Toli.
Selanjutnya kegiatan DSCP adalah pengembangan ekowisata bahari, dengan menggelar studi banding. Kegiatan ini dengan mengirimkan perwakilan masyarakat atau pengelola wisata dan pihak pemerintah daerah Kabupaten Toli-Toli ke Pulau Pramuka dan Pulau Harapan, Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu, DKI Jakarta bulan Februari.
Studi banding bertujuan meningkatkan wawasan pengelola wisata desa agar bisa diduplikasi untuk pengembangan desa. Kepulauan Seribu dipilih sebagai tempat studi banding karena sangat eksotik tempatnya.
Komentar tentang post