GURU Besar Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) Universitas Sam Ratulangi (Unsrat) Manado, Prof Farnis B. Boneka mengatakan, pulau Sulawesi dan pulau-pulau kecil sebagai habitat peneluran penyu. Penyu yang dominan di Sulawesi adalah penyu hijau (Chelonia mydas), penyu sisik (Eretmochelys imbricata) dan penyu belimbing (Dermochelys coriacea).
Penyu bertelur di atas pasang tertinggi, bukan di pantai berpasir yang basah. Karena itu, perlindungan tempat bertelur penyu di pantai Sulawesi harus segera dilakukan dengan cara mempelajari berbagai aspek lingkungan.
Farnis yang juga Dekan FPIK Unsrat Manado ini mengatakan, lokasi-lokasi yang mengalami abrasi cukup kuat, bukan dibuat tanggul dari beton. Tapi, ditanami kembali dengan mangrove atau tumbuhan pantai. Spesies penyu itu dilindungi, tapi beberapa lokasi tempat bertelur tidak dilindungi.
Penyu menempuh jarak ribuan kilometer, bahkan menyeberang benua yang berbeda. Menurut Natalia Trita Agnika dari WWF-Indonesia, penyu bermigrasi untuk mencari makanan yang melimpah, untuk berkembang biak, atau karena perubahan musim.
Berdasarkan penelitian WWF-Indonesia, migrasi penyu belimbing yang bertelur di Pantai Utara Papua Barat (Abun) menunjukkan bahwa sebagian satwa langka itu juga bermigrasi ke perairan Kei Kecil untuk mengejar mangsanya (ubur-ubur raksasa).
Komentar tentang post