redaksi@darilaut.id
Kamis, 4 Maret 2021
26 °c
Jakarta
27 ° Sab
27 ° Ming
27 ° Sen
27 ° Sel
Dari Laut Indonesia
Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil
  • Masuk
  • Daftar
  • Home
  • Berita
    • Laporan Khusus
  • Ekspedisi
  • Sampah & Polusi
  • Tips & Trip
    • Biota Eksotis
    • Ide & Inovasi
  • Konservasi
  • Kajian
  • Kesehatan
  • Orca
    • Hiu Paus
  • Bisnis dan Investasi
  • Home
  • Berita
    • Laporan Khusus
  • Ekspedisi
  • Sampah & Polusi
  • Tips & Trip
    • Biota Eksotis
    • Ide & Inovasi
  • Konservasi
  • Kajian
  • Kesehatan
  • Orca
    • Hiu Paus
  • Bisnis dan Investasi
Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil
Dari Laut
Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil
Home Tips & Trip Biota Eksotis

Sarjana Kelautan Unsrat: Jaga Kelestarian Mola-mola

1 September 2018
Kategori : Biota Eksotis
Mola-mola ditangkap nelayan di Teluk Manado. FOTO: DOK. ISTIMEWA

Mola-mola ditangkap nelayan di Teluk Manado. FOTO: DOK. ISTIMEWA

Manado – Ketua Ikatan Sarjana Kelautan Unsrat (ISKU) Roger Lantang mengatakan, perlu digiatkan kembali upaya menjaga kelestarian ikan mola-mola dan biota laut lainnya.

“Kegiatan edukasi dan penyadaran bagi masyarakat, lebih khusus nelayan,” kata Roger, menanggapi beredarnya video ikan mola-mola yang tertangkap di Teluk Manado, Sabtu (1/9).

Menurut Roger, untuk menjaga kelestarian biota ini ISKU dengan keberadaan potensi yang ada, akan lebih menggiatkan kegiatan edukasi dan penyadaran bagi masyarakat, nelayan, serta pengguna laut lainnya. “Supaya keberadaan biota ini tetap lestari,” katanya.

Di Indonesia, menurut Roger, mola-mola bukan sebagai ikan target penangkapan. Umumnya ikan ini mengalami ancaman karena tertangkap secara tidak sengaja.

Roger mencontohkan, mola-mola tersangkut jaring nelayan atau ditangkap saat ikan ini sementara berjemur. “Banyak nelayan mengira ikan ini sudah kolaps karena telah mengambang di permukaan air,” ujarnya.

Pertemuan nelayan dengan ikan mola-mola di perairan Sulawesi Utara sudah sering dilaporkan beberapa tahun belakangan ini. Terdapat beberapa laporan kemunculan biota ini di Teluk Manado, Taman Nasional Bunaken, perairan Bangka dan bagian utara Selat Lembeh. “Umumnya terjadi pada bulan Mei hingga September,” kata Roger.

Hal ini sama dengan musim kemunculan ikan mola-mola di perairan sebelah selatan Indonesia, seperti Nusa Penida Bali.

Terancam Punah

Mola-mola termasuk ikan eksotis dilihat dari bentuk morfologinya. Mola-mola disebut juga ikan matahari (sunfish) yang hidup di perairan tropis. Dinamakan ikan matahari karena sering ditemukan berjemur di permukaan laut.

Berjemur di permukaan sebagai cara menyesuaikan suhu tubuh setelah lama berada di perairan dalam yang dingin. “Ikan ini masuk dalam kategori yang terancam punah,” kata Roger.

Di perairan tropis hidup di kedalaman laut 20 sampai 500 Meter. Termasuk ikan yang berenang lamban, sehingga membawa banyak parasit yang menempel di permukaan kulitnya.

Mola-mola berenang mendekati terumbu karang untuk berasiosiasi dengan biota laut lainnya. Ikan-ikan kecil akan datang untuk membersihkan atau memakan parasit yang menempel di tubuh mola-mola.

“Kemuculan mola-mola di suatu kawasan menjadi indikator terumbu karang masih sehat,” ujar Roger.*

Tags: BunakenManadoMola-mola
BagikanTweetBagikanKirim

Berlangganan untuk menerima notifikasi berita terbaru Dari Laut Indonesia

Berhenti Berlangganan

Related Posts

Salah satu bayi hiu yang mirip wujud manusia ditemukan di Rote Ndao, Nusa Tenggara Timur. FOTO: KLHK
Berita

Beredar di Rote Ndao Ada Bayi Hiu Mirip Manusia

28 Februari 2021
penyu hijau (Chelonia mydas). FOTO: KSDAE
Berita

Penyu Hijau Dilepas ke Laut

17 Februari 2021
Bintang laut brisingida. FOTO: NOAA/Oceanexplorer.noaa.gov
Biota Eksotis

Bintang Laut Brisingida

5 November 2020
Next Post
Pertumbuhan fragmen karang Acropora pada terumbu buatan APR (Artificial Patch Reef) di Pulau Panjang, Jawa Tengah (Munasik et al., 2017).

Artificial Patch Reef Berhasil Dikembangkan di Pulau Panjang

Pertumbuhan 45 hari fragmen karang Acropora pada terumbu buatan APR (Artificial Patch Reef) di Pulau Panjang, Jawa Tengah (Munasik et al., 2017).

Ikan Karang Caetodon di Karang Buatan Pulau Panjang

Komentar tentang post

Bandung, Indonesia
Kamis, Maret 4, 2021
Mostly Cloudy
23 ° c
72%
11mh
-%
27 c 18 c
Rab
26 c 17 c
Kam
27 c 17 c
Jum
25 c 16 c
Sab

TERBARU

Kemenhub Buka Tol Laut Kode T-19

Kolaborasi, Kunci Kemandirian Bangsa dalam Penanganan Pandemi

Aktivitas Perikanan Tangkap Sumbang Limbah Plastik di Lautan

Dampak Siklon Tropis Marian pada Gelombang Laut

Menelusuri Faktor Penyebab Pencemaran Air

Pelatihan Strategi Komunikasi Vaksinasi COVID-19 untuk Percepatan Pemulihan Ekonomi Gorontalo

IDCloudHost | SSD Cloud Hosting Indonesia

REKOMENDASI

Banjir Bolaang Mongondow Selatan, 29 Rumah Hanyut 1 Jembatan Rusak Berat

Presiden Bank Dunia Tinjau Mangrove dan Bahas Pengelolaan Sampah

Prospek Industri Mutiara Berbasis Masyarakat

Temuan Baru, Katak Mini Dari Selatan Pulau Sumatera

Puluhan Rumah Rusak Akibat Gempa Pangandaran

Peneliti ITB Prediksi Puncak Virus Corona di Indonesia

TERPOPULER

  • Ikan

    Ini Potensi di 11 Wilayah Pengelolaan Perikanan

    13 bagikan
    Bagikan 13 Tweet 0
  • Enam Aplikasi Digital Nelayan Indonesia

    53 bagikan
    Bagikan 53 Tweet 0
  • Ingin Tahu Sebaran Ikan Tuna dan Cakalang di Indonesia, Ini Lokasinya

    251 bagikan
    Bagikan 251 Tweet 0
  • Pulau Mana Paling Luas Kawasan Terumbu Karang di Indonesia?

    5 bagikan
    Bagikan 5 Tweet 0
  • WPP 715 Tertinggi Persentase Kawasan Konservasi Laut di Indonesia

    18 bagikan
    Bagikan 18 Tweet 0
  • Ternyata Ada Lembaga Pengelola WPP

    3 bagikan
    Bagikan 3 Tweet 0
  • Spesies Unik Pari (Hiu) Lontar…

    4 bagikan
    Bagikan 4 Tweet 0
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kebijakan Privasi
  • Pedoman Pemberitaan Media Siber
Email : redaksi@darilaut.id

© 2018 - 2021 PT Dari Laut Indonesia

Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil
  • Home
  • Berita
  • Laporan Khusus
  • Ekspedisi
  • Sampah & Polusi
  • Tips & Trip
  • Biota Eksotis
  • Ide & Inovasi
  • Konservasi
  • Kajian
  • Kesehatan
  • Orca
  • Hiu Paus
  • Bisnis dan Investasi

© 2018 - 2021 PT Dari Laut Indonesia

Selamat Datang Kembali

Masuk dengan Facebook
Masuk dengan Google+
Atau

Masuk Akun

Lupa Password? Mendaftar

Buat Akun Baru

Mendaftar dengan Facebook
Mendaftar dengan Google+
Atau

Isi formulir di bawah ini untuk mendaftar

*Dengan mendaftar di situs kami, anda setuju dengan Syarat & Ketentuan and Kebijakan Privasi.
Isi semua yang diperlukan Masuk

Ambil password

Masukan username atau email untuk mereset password

Masuk
Go to mobile version