Bogor – Rektor Institut Pertanian Bogor (IPB) Dr Arif Satria mengatakan, tantangan dan peluang di era 4.0 harus direspon cepat dan tepat, dengan konsep peta jalan yang jelas. Karena itu, IPB menawarkan konsep Agro-Maritim 4.0 yang diharapkan dapat menjadi rujukan pengembangan IPB ke depan serta berkontribusi dalam kemajuan Indonesia sebagai negara maritim terbesar di dunia.
“Konsep tersebut juga diharapkan dapat memberikan jawaban atas solusi yang tidak menentu di era disrupsi,” kata Arif, dalam seminar Agro-Maritim 4.0 dengan tema “Menyongsong Visi Indonesia 2045” di Kampus IPB, Baranangsiang Bogor, Kamis (4/10) pekan lalu.
Menurut Rektor IPB, istilah agromaritim sengaja diangkat untuk bisa mengintegrasikan sumberdaya alam yang kita miliki. Transformasi Agro-Maritim 4.0 menjadi penting dikarenakan diskonektivitas pembangunan sektor agro dan maritim.
Konsep pembangunan Agro-Maritim 4.0 menawarkan platfrom pembangunan yang memandang mengelolaan wilayah darat, laut dan udara sebagai satu kesatuan yang melibatkan sistem sosial, ekonomi dan ekologi kompleks sehingga membutuhkan pendekatan transdisiplin, terpadu dan partisipatif.
Arif mengatakan, arah transformasi agro-maritim ditekankan pada pengembangan dan peningkatan kualitas serta kuantitas empat jenis infrastruktur yaitu infrastruktur produksi, infrastruktur suplai, infrastruktur pemasaran dan infrastruktur wilayah. Konsep ini merupakan kontribusi pemikiran IPB untuk mendorong transformasi pembangunan Indonseia yang berbasiskan pada kekuatan sumberdaya agro-maritim melalui pemanfaatan teknologi digital secara cerdas dan bijaksana.
Komentar tentang post