redaksi@darilaut.id
Sabtu, 10 April 2021
26 °c
Jakarta
27 ° Sab
27 ° Ming
27 ° Sen
27 ° Sel
Dari Laut Indonesia
Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil
  • Masuk
  • Daftar
  • Home
  • Berita
    • Laporan Khusus
  • Ekspedisi
  • Sampah & Polusi
  • Tips & Trip
    • Biota Eksotis
    • Ide & Inovasi
  • Konservasi
  • Kajian
  • Kesehatan
  • Orca
    • Hiu Paus
  • Bisnis dan Investasi
  • Home
  • Berita
    • Laporan Khusus
  • Ekspedisi
  • Sampah & Polusi
  • Tips & Trip
    • Biota Eksotis
    • Ide & Inovasi
  • Konservasi
  • Kajian
  • Kesehatan
  • Orca
    • Hiu Paus
  • Bisnis dan Investasi
Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil
Dari Laut
Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil
Home Tips & Trip Ide & Inovasi

Kompresor dengan Membran Oksigen bagi Nelayan, Hasil Inovasi Mahasiswa IPB

20 Juli 2018
Kategori : Ide & Inovasi
Tiga  mahasiswa Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, IPB, Sejahtera, Annisa Rizki Khairani dan Shintia. FOTO: DOK. IPB.AC.ID

Tiga mahasiswa Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, IPB, Sejahtera, Annisa Rizki Khairani dan Shintia. FOTO: DOK. IPB.AC.ID

Jakarta – Kompresor dengan mengaplikasikan membran oksigen sebagai alat penyaring untuk digunakan nelayan, mulai diperkenalkan. Hasil inovasi ini diciptakan tiga mahasiswa Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut Pertanian Bogor (IPB).

Ketiga mahasiswa IPB ini masing-masing Sejahtera, Annisa Rizki Khairani dan Shintia. Kreativitas ini dibawah supervisi Dr Akhiruddin Maddu.

Menurut ketua tim, Sejahtera, umumnya kompresor menggunakan filter normal. Ini yang menyebabkan semua partikel atau gas masuk ke kompresor. Kompresor ini biasanya menyaring semuanya ke dalam tabung.

“Karena itu, kami mengaplikasikan membran oksigen sebagai alat penyaring kompresor,” kata Sejahtera seperti dikutip ipb.ac.id.

Tim ini telah menciptakan Kompresor Oksigen Murni Berbasis Teknologi Membran Oksigen untuk Memastikan Kesehatan Penyelam (Pure Oxygen Compressor Based on Oxygen Membrane Technology to Ensure The Health of Divers).

Biasanya para penyelam kompresor tidak memperhatikan peralatan yang digunakan, kesehatan dan keselamatan. Penemuan kompresor mahasiswa IPB ini bisa menjadi salah satu alternatif keselamatan saat menyelam.

Banyak nelayan mencari biota laut yang ada di kedalaman dengan menggunakan kompresor sebagai alat bantu pernapasan. Survei di Kepulauan Seribu, tingginya harga oksigen isi ulang yang membuat nelayan memilih menggunakan kompresor untuk bernafas di bawah air.

Kompresor membutuhkan biaya lebih sedikit dan dapat digunakan untuk bernafas di bawah air dalam jangka waktu yang lama. Namun, menurut pandangan medis, penggunaan kompresor udara sebagai bantuan pernapasan, dapat mempengaruhi kesehatan penyelam.

Penggunaan kompresor dapat menyebabkan berbagai penyakit, seperti sesak napas, napas cepat, pusing, halusinasi dan tekanan darah menurun. Selain itu, pingsan, depresi pernafasan, depresi saraf pusat, dan kematian.

Penyakit-penyakit itu terjadi karena sistem kerja kompresor tidak bisa menyaring udara yang masuk dengan baik. Bukan hanya oksigen yang bisa masuk ke kompresor, tetapi nitrogen (N), dan karbon dioksida (CO2). Bahkan asap dari mesin kompresor bisa masuk ke tabung yang udaranya akan dihirup oleh penyelam.

Seperti diketahui, banyak nelayan di berbagai daerah bergantung pada pencarian penangkapan ikan dengan menggunakan kompresor. Terdapat korban yang meninggal dan cacat tubuh akibat menggunakan alat bantu pernapasan kompresor ini.

Korban meninggal karena penggunaan kompresor seperti di Aceh, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Selatan, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Utara dan yang mencari ikan di Kepulauan Seribu.

Sesuai pasal 9 ayat (1) Undang-Undang No. 45 Tahun 2009 tentang Perubahan Atas Undang-Undang No. 31 Tahun 2004 tentang Perikanan, disebutkan “Setiap orang dilarang memiliki, menguasai, membawa, dan/atau menggunakan alat penangkapan dan/atau alat bantu penangkapan ikan yang menggangu dan merusak keberlanjutan sumber daya ikan di kapal penangkap ikan di wilayah pengelolaan perikanan Negara Republik Indonesia”.

Penjelasan Pasal 9 ayat (1) tersebut mengungkapkan alat penangkapan ikan dan/atau alat bantu penangkapan ikan yang menggangu dan merusak keberlanjutan sumber daya ikan termasuk diatarannya jaring trawl atau pukat harimau, dan/atau kompresor.

Meski sudah banyak yang meninggal dan cacat tubuh akibat menggunakan kompresor, sejumlah nelayan menginginkan alat bantu penangkapan ikan ini tidak dilarang.

Hasil inovasi mahasiswa IPB ini perlu diujicoba terlebih dahulu, sebelum disosialisasikan agar kesehatan dan keselamatan nelayan terjaga. Selanjutnya petunjuk bagaimana menggunakan alat tersebut. Selain itu, pemahaman dan dampingan teknis agar nelayan tidak serampangan menangkap ikan dan biota laut lainnya.*

 

Tags: IPBKompresorNelayan
Bagikan2TweetBagikanKirim

Berlangganan untuk menerima notifikasi berita terbaru Dari Laut Indonesia

Berhenti Berlangganan

Related Posts

Ikan kakap. FOTO: DARILAUT.ID
Berita

Gelatin dari Kulit Ikan

14 Maret 2021
Alat pengolah limbah medis jarum suntik. FOTO: LIPI.GO.ID
Berita

LIPI Riset Cara Mengatasi Limbah Medis Jarum Suntik

10 Februari 2021
FOTO: BPPT
Berita

Ekosistem Riset dan Inovasi di Masa Pandemi

28 Januari 2021
Next Post
Ekstrak alga coklat untuk sistem kekebalan tubuh. FOTO: DOK.UGM.AC.ID

Sistem Imun Tubuh dengan Alga Coklat, Temuan Mahasiswa UGM

Peta sebaran tumpahan minyak di sekitar Balikpapan hingga 2 April 2018.

Tumpahan Minyak Balikpapan, Insiden Lingkungan Terburuk di Indonesia

Komentar tentang post

Bandung, Indonesia
Sabtu, April 10, 2021
Mostly Cloudy
23 ° c
72%
11mh
-%
27 c 18 c
Rab
26 c 17 c
Kam
27 c 17 c
Jum
25 c 16 c
Sab

TERBARU

Gempa M 6,7 Guncang Jatim

Setelah Seroja, Muncul Siklon Tropis Odette

Cuaca Ekstrem di Sejumlah Perairan di Indonesia

Siklon Tropis Seroja Diprediksi Meningkat 24 Jam Ke Depan

Dampak Siklon Tropis Seroja di NTT, 72 Orang Hilang

Dampak Bibit Siklon Tropis 99S

IDCloudHost | SSD Cloud Hosting Indonesia

REKOMENDASI

Larangan Penangkapan Benih Lobster

Sebelum SPB Keluar, Kapal Indonesia untuk Pelayaran Internasional akan Diperiksa

Banyak Karya Intelektual FPIK Universitas Brawijaya Berpotensi Paten

Pemahaman Masyarakat Soal Ekosistem Mangrove Masih Rendah

Menanam Cemara Laut dan Lepas Tukik di Taka Bonerate

Pemantauan Kapal KKP Raih Penghargaan

TERPOPULER

  • Ikan

    Ini Potensi di 11 Wilayah Pengelolaan Perikanan

    9 bagikan
    Bagikan 9 Tweet 0
  • Ingin Tahu Sebaran Ikan Tuna dan Cakalang di Indonesia, Ini Lokasinya

    44 bagikan
    Bagikan 44 Tweet 0
  • Enam Aplikasi Digital Nelayan Indonesia

    16 bagikan
    Bagikan 16 Tweet 0
  • Apa Itu Nilai Tukar Nelayan

    29 bagikan
    Bagikan 29 Tweet 0
  • Mengenal Ragam Hiu yang Dilindungi

    0 bagikan
    Bagikan 0 Tweet 0
  • Rantai Pasok Perikanan dan Tantangan yang Dihadapi Nelayan di Indonesia

    2 bagikan
    Bagikan 2 Tweet 0
  • Kawasan Timur Indonesia Kaya Sumber Daya Ikan

    2 bagikan
    Bagikan 2 Tweet 0
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kebijakan Privasi
  • Pedoman Pemberitaan Media Siber
Email : redaksi@darilaut.id

© 2018 - 2021 PT Dari Laut Indonesia

Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil
  • Home
  • Berita
  • Laporan Khusus
  • Ekspedisi
  • Sampah & Polusi
  • Tips & Trip
  • Biota Eksotis
  • Ide & Inovasi
  • Konservasi
  • Kajian
  • Kesehatan
  • Orca
  • Hiu Paus
  • Bisnis dan Investasi

© 2018 - 2021 PT Dari Laut Indonesia

Selamat Datang Kembali

Masuk dengan Facebook
Masuk dengan Google+
Atau

Masuk Akun

Lupa Password? Mendaftar

Buat Akun Baru

Mendaftar dengan Facebook
Mendaftar dengan Google+
Atau

Isi formulir di bawah ini untuk mendaftar

*Dengan mendaftar di situs kami, anda setuju dengan Syarat & Ketentuan and Kebijakan Privasi.
Isi semua yang diperlukan Masuk

Ambil password

Masukan username atau email untuk mereset password

Masuk
Go to mobile version