Manado – Politeknik Negeri Manado menggelar kompetensi keahlian menyelam tingkat dive master. Kegiatan ini kerja sama Politeknik Negeri Manado dengan PADI (Professional Association of Diving Instructor).
Direktur Politeknik Negeri Manado Ir Evert N Slat MT mengatakan, kegiatan ini sesuai dengan arahan dan amanah Menteri Ristek Dikti. “Mahasiswa yang kuliah di Politeknik bukan hanya mendapat ijazah dan transkrip nilai, tapi juga setelah lulus memiliki kompetensi keahlian,” kata Evert.
Kompetensi keahlian selam dive master sudah dilaksanakan dalam tiga tahun berturut-turut. Pada 2016, peserta pelatihan sebanyak 12 orang, tahun 2017 sebanyak 13 orang. Untuk 2018, peserta pelatihan selam dive master ini sebanyak 16 orang.
Menurut Evert, kegiatan pelatihan yang tiga tahun dilaksanakan ini menjawab visi Politeknik Negeri Manado sebagai pusat pendidikan dengan standar Internasional.
PADI Course Director Frans Rattu mengatakan, pelatihan ini dilaksanakan 24 September hingga 6 Oktober. “Yang ditingkatkan dalam pelatihan ini kompetensi selam dive master,” kata Frans didampingi instruktur PADI Alma Pongtuluran.
Para peserta terdiri dari, tiga mahasiswa ekowisata bawah laut Politeknik Negeri Manado, satu orang staf pengajar ekowisata bawah laut. Peserta lainnya adalah para penyelam yang ada di diving resort yang tersebar di Pulau Bunaken, Pulau Siladen dan Manado. Kegiatan ini berlangsung di kampus ekowisata bawah laut Tateli.
Ketua Jurusan Pariwisata Politeknik Negeri Manado Oktavianus Lintong mengatakan, kegiatan peningkatan kapasitas para penyelam dalam bentuk pelatihan menyelam membawa dampak signifikan bagi dunia pariwisata.
Ke depan, program studi ekowisata bawah laut akan menjalin kerja sama dengan sekolah Pelita Harapan Jakarta untuk pelatihan diving dan cara penanaman karang.
Kepala Laboratorium Konservasi Dannie Oroh SPi MSi mengatakan, pelatihan ini dapat meningkatkan kapasitas sumber daya manusia (SDM) untuk pemantauan dan kegiatan bawah air lainnya. Seperti pengembangan ekowisata.*
Komentar tentang post