Tokyo – Tokyo University of Marine Science and Technology (Tumsat) menjalin kerjasama dengan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) Universitas Sam Ratulangi (Unsrat) Manado. Kerjasama ini, antara lain, dalam bentuk Program Pertukaran di bidang sains (Sakura Exchange Program in Science).
Saat ini, selama delapan hari sejumlah mahasiswa FPIK Unsrat berada di Tokyo. Kegiatan ini berlangsung sejak 18 hingga 26 Agustus. Selama program di Tokyo, mahasiswa mendapat pembekalan di dalam kelas dan di lapangan.
Menurut dosen pendamping mahasiswa FPIK Unsrat, Dr Gustaf N Mamangkey kegiatan #SakuraProgram di lapangan, seperti menyusuri batang sungai tempat hidup ikan Salmon (Cherry Salmon) dengan sepeda di daerah Miyako, Iwate Prefecture.
Peserta kemudian menyusuri daerah aliran sungai di daerah Kuzakai, Morioka. Penelusuran diawali di bagian hulu sampai di mata air sungai.
Dengan kegiatan ini, peserta dapat mempelajari bagaimana keberadaan sungai dan integrasi komponen pembentuk di daerah hulu, termasuk ekosistem perairan hulu sungai. Dalam menyusuri tempat bertelurnya ikan salmon, dipandu Profesor Tsuyoshi Sasaki dari Tumsat.
Setelah itu, dilanjutkan dengan belajar membuat perhiasan dari cangkang abalone. “Perhiasan cangkang abalone membekali mahasiswa akan sumberdaya kelautan yang potensial dikembangkan,” kata Gustaf yang juga Kepala Program Studi Ilmu Kelautan FPIK Unsrat.
Komentar tentang post