Darilaut – Partai Gerindra akan membangun kantor Dewan Pimpinan Daerah (DPD) untuk tingkat Provinsi Gorontalo melalui pendanaan secara gotong royong. Dana gotong royong ini berasal dari para kader Gerindra di seantero Provinsi Gorontalo.
“Kami sudah menunjuk agar Tomy Ishak jadi ketua tim pembangunan kantor DPD sekretarisnya adalah pak Sulyanto Pateda,” kata Sekretaris DPD Partai Gerindra Provinsi Gorontalo Nasir Majid, Sabtu (8/3).
Tomy Ishak adalah salah satu orang yang sangat dipercaya oleh Elnino Mohi. Di internal partai Gerindra, Kabupaten Gorontalo memiliki prosentase perolehan kursi paling tinggi di provinsi Gorontalo.
Sebagai contoh, di Kabupaten Pohuwato Pemilu lalu meningkat dari 3 kursi menjadi 6 kursi, di Boalemo dari 3 kursi menjadi 4 kursi, di Gorontalo Utara malah turun dari 2 kursi menjadi 1 kursi, di Kota Gorontalo Gerindra meningkat dari 3 kursi menjadi 4 kursi, di Bone Bolango partai itu mempertahankan 3 kursi, sedangkan di Kabupaten Gorontalo naik dari 1 kursi menjadi 4 kursi.
Jadi, Kabupaten Gorontalo peningkatan yang paling tinggi. “Itu terjadi di masa kepemimpinan Tomy Ishak,” ujarnya.
Wajar kalau Tomy dipercayakan sebagai ketua tim pembangunan kantor Gerindra tingkat provinsi, kata Nasir.
Sementara itu, ketua partai Gerindra Kota Gorontalo, Sulyanto Pateda ditunjuk sebagai sekretaris tim pembangunan tersebut.
Sulyanto adalah Wakil Ketua DPRD Provinsi Gorontalo. “Sengaja kami tunjuk pak Sulyanto sebab beliau dapat bekerja maksimal dengan kondisi seperti apa pun,” kata Nasir.
Tomy Ishak dengan senang hati diberi tanggung jawab ini. Apalagi untuk tugas ini sudah ada biayanya, sumber daya manusia (SDM), bahkan sampai kontraktornya juga ada secara internal partai.
Tomy mengatakan tim pembangunan sedang bekerja secara maksimal. “Yang pertama, saya dkk diberikan waktu yang relatif sangat singkat untuk membangun kantor DPD,” kata Tomy.
“Yang kedua, kita memaksimalkan dana Gotong Royong yang melibatkan semua kader Gerindra.”
Menurut Tomy, yang akan dilakukan oleh tim ini pertama kali adalah mendesain secara teknis, kemudian melaksanakan pembangunan.
“Sederhana kan ya…desain lalu bangun. Aa bo gampang, hehe,” kata Tomy sambil tersenyum.