Darilaut – Sepanjang tahun 2022, muatan tol laut mengalami kenaikan sebesar 21 persen, dibandingkan capaian semester I tahun lalu.
Hasil evaluasi semester 1 tahun 2022, pelaksanaan penyelenggaraan kewajiban pelayanan publik untuk angkutan barang di laut telah mengangkut muatan sebanyak 13.110 Teus. Artinya, dengan jumlah muatan tersebut, terjadi kenaikan sebesar 21% dan capaian voyage 29%.
“Ini berarti terdapat peningkatan kinerja Tol Laut, di mana tahun ini lebih efektif jika dibandingkan dengan capaian semester 1 (satu) pada tahun lalu,” ujar Direktur Jenderal Perhubungan Laut – Kementerian Perhubungan, Arif Toha, dalam acara rapat koordinasi Tol Laut.
Kegiatan yang berlangsung , Selasa (23/8) – Rabu (24/8) tersebut, dengan tema “Mewujudkan Tol Laut yang Efektif, Efisien dan Akuntabel Untuk Mendukung Pemulihan Ekonomi Pasca Pandemi.”
Rapat ini diselenggarakan sebagai wadah pertemuan antara pemerintah pusat dan daerah untuk bersama-sama menyiapkan langkah-langkah perbaikan dalam pemanfaatan kapal Tol Laut sehingga pelaksanaannya di tahun 2023 lebih optimal.
Dirjen Arif berharap kegitan Rakornas yang diselenggarakan setiap tahun sekali ini dapat menumbuhkan kesadaran kita bersama akan pentingnya program Tol Laut.
Menurut Arif penyelenggaraan Tol Laut memberikan banyak manfaat seperti konektivitas transportasi laut di wilayah Tertinggal, Terpencil, Terluar, dan Perbatasan (T3P).
Hal ini untuk memberikan pelayanan distribusi barang, membangkitkan perekonomian, menjaga ketersediaan barang dan turut menggali potensi unggulan daerah yang bisa didistribusikan ke luar daerah tersebut.
Namun, kata Arif, penyelenggaraan Tol Laut tentunya tidak terlepas dari keterbatasan yang menjadi hambatan, antara lain keterbatasan jaringan Internet di wilayah T3P yang menyebabkan para pelaku usaha di daerah kesulitan mengakses aplikasi Sitolaut, keterbatasan jumlah kontainer dan armada.
Kemudian, fasilitas bongkar muat di pelabuhan pada wilayah T3P yang kurang memadai, kurangnya ketersediaan BBM bersubsidi, serta adanya beberapa Pemerintah Daerah yang belum optimal dalam pemanfaatan komoditi unggulan daerah sehingga muatan balik kapal Tol Laut kurang optimal.
Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Laut, Capt. Hendri Ginting mengatakan program tol laut melayani 33 trayek yang dilayani dengan mengoperasikan 32 kapal yang menyinggahi 130 pelabuhan.
Penyelenggaraan kewajiban pelayanan publik untuk angkutan barang di laut pada tahun 2022 mengalami perkembangan, dengan adanya penambahan trayek di Provinsi Maluku dan Maluku Utara.