Pushidrosal mengerahkan salah satu unsur yaitu KRI Spica-934 untuk melaksanakan operasi survei Hidro-oseanografi guna memutakhirkan data ALKI I segmen 2 area Selat Karimata. Wilayah ini merupakan salah satu jalur lintas laut Internasional yang menghubungkan antara Laut Natuna Utara dengan Samudera Hindia.
“Perairan ini merupakan jalur lalu lintas frekuensi yang tinggi oleh kapal dalam maupun luar negeri. Dengan kondisi tersebut, jalur pelayaran ini memiliki nilai yang strategis dari segi pertahanan maupun ekonomi serta dapat menguatkan peran Indonesia sebagai Poros Maritim Dunia,” ujarnya.
KRI Spica-934 ini buatan galangan kapal OCEA, Les Sables-d’Olonne Perancis. Kapal ini jenis Multi Purpose Research Vessel (MPRV).
Komandan KRI Spica-934 Letkol Laut (P) Hengky Iriawan S.T ini, selama 60 hari melaksanakan Kegiatan operasi survei Hidro-oseanografi di area Selat Karimata, yang diperkirakan akan berakhir pada 3 juni 2019.
Dalam menjalankan tugas, kapal survei Hidro-oseanografi tercanggih dan terlengkap di kawasan Asia Tenggara ini melaksanakan kegiatan yang meliputi, pengukuran kedalaman laut dan pencitraan dasar laut menggunakan MBES EM- 2040 (Multibeam Echosounder).
Investigasi bahaya pelayaran, verifikasi SBNP (Sarana Bantu Navigasi Pelayaran), pengukuran unsur – unsur meteorologi. Pengukuran pasang surut dan arus air laut, pengukuran tingkat sedimentasi perairan, pengambilan data CTD (Conductivity Temperature Depth). Kemudian, pengambilan contoh dasar laut dan air laut, pengumpulan data geografi maritim dan melaksanakan verifikasi nama-nama geografi (toponimi).
Komentar tentang post